tirto.id - Desain baru pelebaran trotoar di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, akan selesai dalam waktu dekat. Dalam rancangan baru itu, Anies meminta agar trotoar dipercantik dengan ciri khas Nusantara dan bermotif lurik.
Hal itu disampaikan Asisten Sekretariat Daerah Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Gamal Sinurat. Selain itu, trotoar juga akan dihiasi dengan benda-benda seperti patung serta dibuat senyaman mungkin agar dapat menjadi ruang bagi aktifitas publik, misalnya kegiatan seni budaya.
"Skala kecil seperti tari-tarian, ada beberapa titik yang memang space-nya memungkinkan, itu dijadikan spot-spot budaya," jelas Gamal saat dihubungi, Rabu (21/2/21018).
Gamal menyampaikan bahwa konsep baru itu sedang dalam tahap pematangan setelah dipresentasikan kepada Gubernur Anies Baswedan.
"Jadi saat ini masih dituntaskan untuk dilaporkan kembali pada Gubernur. Ada beberapa arahan lah dari Pak Gubernur. Teknis sifatnya," ungkap Gamal.
Pelebaran trotoar Sudirman-Thamrin sebenarnya telah dimulai sejak masa Gubernur Djarot Saiful Hidayat menggunakan sisa dana kompensasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB) PT Mitra Panca Persada (MPP).
Berdasarkan hasil perhitungan Pemprov DKI, sisa kompensasi dari pembangunan Simpang Susun Semanggi itu mencapai Rp360 miliar dari total kompensasi sebesar Rp579 miliar.
Namun, pembangunannya tertunda lantaran Anies Baswedan meminta desainnya diubah agar dapat mengakomodasi pengguna sepeda motor di ruas jalan tersebut.
Beda dengan Gamal, Anies enggan membeberkan seperti apa desain trotar yang ia inginkan tersebut. Yang jelas, kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, rancangan baru trotoar ini akan membuat Jakarta lebih ramah terhadap pejalan kaki.
"Memang sudah jadi rancangannya, tetapi perlu pematangan. Anda tahu persis, kan, gaya saya, pendekatannya. Dimatangkan dulu semuanya, beres, baru diumumkan," ujar Anies sebelum meninggalkan Balai Kota, Jakarta Pusat.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yantina Debora