tirto.id - Perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta terlibat dalam peran aktif pengentasan masalah sampah. Hal itu dapat dilakukan melalui progam kuliah kerja nyata (KKN) tematik yang diselenggarakan oleh kampus.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan dan Pengabdian Masyarakat, Arie Sujito, mengatakan, DIY sebagai salah satu kota pendidikan sekaligus kota budaya menghadapi tantangan serius dalam menangani sampah.
“Yogyakarta di antaranya harus mampu menjawab tata kelola sampah,” terang Arie dalam sambutannya di acara peresmian ITF Bawuran, Kabupaten Bantul, DIY pada Selasa (11/3/2025).
Ari menyadari, perguruan tinggi harus terpanggil untuk turut dalam pengelolaan sampah. Menurutnya, kampus punya tanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan dalam pembangunan, di antaranya harus mampu menyelesaikan persoalan sampah.
Arie bilang, kampus semestinya punya komitmen dalam permasalahan sampah. Menurutnya, perguruan tinggi harus tertantang sekaligus terpanggil untuk turut ambil peran.
“Yogyakarta ini punya banyak sumber daya yang harus kita perkuat. Saya kadang-kadang malu kalau melihat situasi, peka dan peduli, setelah kondisi darurat,” ujarnya.
Dia menyakini Pemprov DIY dan pemerintah kabupaten/kota di DIY juga sudah mengerjakan banyak hal dalam upaya menyelesaikan masalah sampah.
“Namun mungkin belum optimal. Oleh karena itu perguruan tinggi harus tertantang untuk menjawab itu,” lontarnya.
Arie juga menyinggung, Yogyakarta sebagai kota pendidikan harus dapat pula melibatkan perguruan tinggi untuk ambil bagian dalam penanganan sampah. Entah melibatkan diri dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKN), pendidikan dan pengajaran, maupun riset berkaitan dengan pengelolaan sampah.
“Kami menyadari ini bukan pekerjaan yang mudah, bukan pekerjaan yang gampang, tetapi ini membutuhkan komitmen,” ucapnya.
Arie mengatakan, kampusnya punya komitmen lewat KKN yang sebanyak 25 persen mahasiswanya ditempatkan di DIY.
“Nah atas dasar itu tematik pengelolaan sampah sebagai isu bersama untuk penanganan sampah akan kita kerjakan dengan baik,” tegasnya.
Pada kesempatan yang saama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Pemprov DIY, Kusno Wibowo, mengatakan keberadaan perguruan tinggi beserta mahasiswanya merupakan salah satu potensi dalam upaya pengentasan sampah. Sebab, mahasiswa dapat menjadi agen untuk menyosialisasikan pengelolaan sampah sampai ke masyarakat.
“Kami haturkan terima kasih kepada kampus-kampus yang telah memberikan kontribusi. Semoga ini menjadi tonggak untuk pengolahan sampah yang lebih baik,” jelas Kusno.
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Bayu Septianto