tirto.id - Tokoh sosiologi klasik dan teorinya menjadi topik pembahasan yang perlu diketahui oleh siswa. Selain bermanfaat untuk menambah pengetahuan, teori mereka juga masih dibutuhkan untuk studi kasus kemasyarakatan.
3 teori Max Weber, Karl Marx, dan Emile Durkheim misalnya, hingga sekarang masih dipakai sebagai teori besar atau grand theory sosiologi. Selain mereka, ada beberapa sosiolog lain yang memberikan kontribusi pemikiran untuk studi ini.
Lantas, siapa tokoh teori sosiologi klasik? Dinukil dari LMS UNJ, terdapat enam tokoh yang mencetuskan teori sosiologi klasik. Mereka adalah Karl Marx, Auguste Comte, Max Weber, Herbert Spencer, Emile Durkheim, dan Georg Simmel.
Secara umum, sosiologi mempelajari tentang konsep kehidupan sosial, perubahan sosial, dan sebab-akibat dari berbagai perilaku manusia. Sementara secara bahasa atau etimologi terdiri dari bahasa Latin dan Yunani.
Sosiologi merupakan gabungan dua kata, yakni socius (Latin) yang berarti kawan dan logos (Yunani) yang bermakna ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang berkawan atau bermasyarakat.
6 Tokoh Sosiologi Klasik dan Teorinya
Studi mengenai sosiologi diperkenalkan gejala-gejalanya oleh sejumlah tokoh. Berikut daftar tokoh sosiologi klasik lengkap dengan berbagai teori yang dikemukakannya.
1. Karl Marx
Bernama lengkap Karl Heinrich Marx, pria kelahiran Jerman ini dikenal ahli sebagai filsuf, sejarawan, ekonom, pencipta teori politik, jurnalis, dan sosiolog. Teori Karl Max sosiologi yang paling dikenal adalah Teori Konflik.Teori Konflik menyebutkan adanya suatu perubahan sosial akibat “antagonisme kelas”, disebutnya Borjuis dan Proletar. Borjuis digambarkan sebagai orang kaya yang berkuasa, sementara proletar merupakan pihak yang didominasi.
Tokoh sosiologi klasik ini juga menyampaikan Teori Alienasi. Melalui teori tersebut, seseorang diklaim bisa kehilangan kendali atas kehidpannya karena diatur oleh penguasa.
2. Auguste Comte
Dikutip dari Encyclopedia Britannica, Auguste Comte lahir pada 19 Januari 1798. Pria ini dikenal sebagai filsuf Prancis sekaligus sosiolog beraliran positivisme, bahkan sekarang disebut pakar yang menemukan istilah sosiologi.Bapak sosiologi ini menciptakan dasar teori akademik untuk mengaitkan metode ilmiah tertentu dengan keilmuan sosial. Dia mengenalkan istilah hukum tiga tahap atau “the law of three stages” yang menyebabkan perubahan sosial.
Diperkenalkan pula sebagai Teori Evolusi, Auguste Comte menjabarkan adanya fase teologis yang masyarakatnya tergantung pada hal magis. Dilanjutkan fase metafisis yang mulai mengenal hal spekulatif, kemudian fase positivis yang dikaitkan dengan keilmuan.
3. Herbert Spencer
Dalam Pemikiran Sosiologi Kontemporer, Sukidin dan Suharso (2015), Herbert Spencer diklaim sebagai salah satu pelopor ilmu sosiologi. Adapun teori ciptaan filsuf asal Inggris tersebut dikenal dengan teori evolusi biologis.Herbert Spencer menjelaskan bahwa evolusi yang terjadi di masyarakat punya keserupaan dengan proses evolusi biologis organisme. Layaknya tubuh organisme, kehidupan sosial dimulai dari keadaan dan berbagai fungsi berbeda.
Setiap aspek kehidupan berjalan layaknya tubuh organisme yang saling mempunyai ketergantungan satu sama lain. Dengan begitu, masyarakat tidak dapat lepas dari keadaan sosial karena dipengaruhi oleh individu lain.
4. Max Weber
Max Weber bernama lengkap Maximilian Weber dikenal sebagai ekonom, pengamat sekaligus ahli politik, geografi, dan sosiolog. Berasal dari Jerman, pria ini dikenal sebagai pengemuka awal ilmu sosiologi.Salah satu tokoh sosiologi klasik ini menerangkan tentang Teori Interaksionisme Simbolik yang sifatnya mikro. Berdasarkan teori yang dikemukakan Weber, seorang individu bisa bertindak sesuai interpretasi mereka terhadap makna duniawi.
Seseorang direpresentasikan bisa mempertimbangkan suatu simbol dalam kehidupan sehari-hari, kemudian menemukan makna dibaliknya. Adapun makna yang dihasilkan bisa memengaruhi interaksi antara individu satu dan individu lain.
5. Emile Durkheim
David Emile Durkheim merupakan pria asal Prancis yang lahir pada 15 April 1858. Pria ini terdaftar sebagai salah satu pencetus ilmu sosiologi modern, bahkan sempat mendirikan fakultas sosiologi perdana di Eropa.Adapun karyanya dalam ilmu sosiologi klasik bertajuk L’Annee Sociologique sempat diterbitkan pada 1896 silam. Sementara pendapat yang paling dikenal dalam studi sosiologi adalah Teori Fungsionalisme atau Struktural Fungsional.
Teori sosiologi menurut Emile Durkheim memperkenalkan pendekatan sistem untuk menjelaskan gejala sosial tertentu. Suatu sistem ini memiliki organ yang punya perbedaan fungsi, tapi saling terlibat satu sama lain dalam tatanan sosial.
6. Georg Simmel
Dikutip dari Britannica, Georg Simmel merupakan seorang sosiolog asal Jerman yang lahir pada 1 Maret 1958 silam. Sepanjang hayatnya, dia sempat menulis karya esai dengan topik kota, cinta, rasa malu, petualangan, hingga sosiologi.Georg Simmel menjelaskan bahwa suatu interaksi sosial terjadi lewat beberapa cara, salah satunya superordinasi dan subordinasi. Superordinasi terjadi lantaran individu berstatus mutlak di atas orang lain, sementara subordinasi adalah subjek yang kena ordinasinya.
Teori Konflik Simmel menjelaskan bahwa interaksi bisa terjadi karena permasalahan, sosiabilitas yang merujuk pada kemampuan manusia berinteraksi, dan hubungan seksual yang terjadi akibat perbedaan seks atau keintiman.
Penulis: Muhammad Ibnu Azzulfa
Editor: Agung DH
Penyelaras: Yulaika Ramadhani & Yuda Prinada