Menuju konten utama

Tim Labfor Polri Periksa Sampel Pasien Gangguan Ginjal Akut

Tim Labfor Polri mengambil sampel pasien berupa obat yang diminum, sampel darah dan sampel urine, serta rekam medis dokter yang merawat pasien.

Tim Labfor Polri Periksa Sampel Pasien Gangguan Ginjal Akut
Ilustrasi Gagal Ginjal Akut. foto/IStockphto

tirto.id - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri masih memeriksa sampel pasien gangguan ginjal akut yang menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit daerah. Hal itu guna menelusuri penyebab dan faktor risiko gangguan ginjal akut pada anak.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebutkan Tim Labfor mengambil sampel pasien berupa obat yang diminum, sampel darah dan sampel urine, serta rekam medis dokter yang merawat pasien.

“Masih proses penyelidikan, antara BPOM, Kemenkes, dan penyidik masih mempelajari hasil sampel dari laboratorium di seluruh Indonesia yang ada pasien gagal ginjal,” kata Dedi dikutip dari Antara, Senin (31/10/2022).

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 24 Oktober 2022, terdapat 245 kasus gangguan ginjal akut pada anak di 26 provinsi di Indonesia. Dari jumlah itu, 141 pasien meninggal dunia, 66 pasien dirawat, dan 38 pasien sembuh.

Menurut Dedi, sampel pasien gangguan ginjal akut yang dikumpulkan oleh tim gabungan bakal dibawa ke Jakarta untuk diuji di Labfor Polri.

“Jadi setiap daerah berbeda-beda kasusnya, makanya empat sampel itu dikumpulkan semua dibawa ke Jakarta untuk diteliti. Setelah itu dianalisis dan dirapatkan dengan para ahli, baru nanti dibuat suatu kesimpulan,” kata dia.

Dalam keterangan terpisah, Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto menyebutkan tim gabungan masih mendalami sampel yang dikumpulkan dari pelbagai daerah.

Dirtipidter Bareskrim juga melakukan pendalaman terhadap dua perusahaan farmasi terkait peredaran obat diduga mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas aman.

“Ya nanti itu memang saat ini sudah melakukan penyegelan dari BPOM. Tapi kami juga melakukan pendalaman membantu BPOM. Untuk masalah di perusahaan silakan nanti komunikasikan dengan BPOM,” kata dia.

Pipit memperkirakan pemeriksaan terhadap perusahaan farmasi akan terus bertambah. Bareskrim tidak hanya terpaku pada dua perusahaan farmasi yang telah diperiksa tersebut.


tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan