tirto.id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, Widyastuti mengatakan hanya ada tiga dokter ahli ginjal atau nefrologi di Jakarta untuk menangani penyakit gagal ginjal akut misterius.
Ia menuturkan, belum semua rumah sakit mampu memberikan layanan sampai dengan penanganan kasus gangguan ginjal akut pada anak.
“Karena di situ kalau sampai benar-benar gagal ginjal dibutuhkan ahli spesialis anak nefrologi. Dan saat ini di DKI Jakarta ada sekitar tiga orang dan itu ada di RS vertikal,” kata Widya di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
Rumah sakit vertikal yang dimaksud adalah rumah sakit yang berada di bawah pengelolaan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI. RS Vertikal di DKI, yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita.
Widyastuti menuturkan, pihaknya harus benar-benar memastikan apakah anak yang terkena gagal ginjal adalah kategori progresif atipikal atau faktor lainnya.
“Kan tidak semua gagal ginjal ini, kriterianya terdiagnosa itu. Ada gagal ginjal akut lain atau gagal ginjal pada anak yang mungkin karena faktor pembawaan. Ini kan punya kriteria yang berbeda,” ucapnya.
Oleh karena itu, Dinkes DKI Jakarta maupun Kemenkes akan terus melakukan hospital record review untuk memastikan hal tersebut.
“Makanya data DKI tadi bertambah itu bukan semuanya kasus baru, tetapi kasus yang kami rinci sejak Januari, sekarang kami kerucutkan di bulan Agustus, September, Oktober,” tuturnya.
Lebih lanjut, Widyastuti melaporkan hingga saat ini ada 135 kasus gagal ginjal akut di ibu kota. Data kasus ini dihitung sejak Januari hingga 27 Oktober 2022 pukul 15.00 WIB. Dari 135 kasus gagal ginjal akut tersebut, sebanyak 63 orang dinyatakan meninggal dunia dan 46 lainnya sudah sembuh.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri