tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin memprediksi kasus subvarian Omicron XBB dan BQ.1 sudah mendekati puncak. Dia mengatakan saat ini kedua subvarian Omicron tersebut sudah mendominasi dari total varian yang Kemenkes lakukan whole genome sequencing (WGS), di mana angkanya telah di atas 60 persen.
"Sekarang XBB, BQ.1, itu saya lihat sudah di atas 60 persen. Tapi belum 90 persen. Tapi artinya dia (XBB dan BQ.1) sudah dekat puncak, " ungkap Budi kepada para jurnalis sesuai konferensi pers bertajuk "Indonesia Memanggil Dokter Spesialis WNI Lulusan Luar Negeri dalam Program Adaptasi Pertama Tahun 2022" di Kemenkes, Jakarta Selatan, pada Jumat (18/11/2022).
Dia menuturkan jika angkanya masih 20 persen, itu masih jauh dari puncak. "Tapi sekarang kita sudah lebih tinggi, sudah di atas 60 persen. Jadi saya rasa sebentar lagi pasti akan sampai puncak," sambung Budi.
Kemudian dia menambahkan, jika angka kasus XBB dan BQ.1 sudah mendominasi hingga 90 persen dari total varian yang dilakukan WGS, hal itu menandakan sudah mencapai puncaknya.
"Begitu dia sudah sampai 90 persenan, varian baru mendominasi dari total varian yang kita genome sequence, artinya peak-nya sudah sampai," jelas Budi.
Adapun dia menyebut kasus XBB di Singapura dan BQ.1 di Eropa serta Amerika Serikat (AS) naiknya cepat, tetapi turunnya juga cepat.
Di samping itu, hingga 10 November 2022 lalu, Juru Bicara atau Jubir Kemenkes Mohammad Syahril menyampaikan bahwa Kemenkes melaporkan adanya 48 kasus XBB di Indonesia.
Dikutip rilis Kemenkes yang diunggah pada Jumat, 11 November 2022, XBB sudah mulai tampak di pertengahan Oktober. Di mana 48 kasus subvarian Omicron XBB dan XBB.1 ditemukan dari pemeriksaan pemantauan WGS, yang berasal dari Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Provinsi Lampung, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Provinsi Banten, dan Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri