tirto.id - Model sekaligus istri dari musisi Kanye West, Kim Kardashian, akhirnya buka suara terkait kondisi suaminya. Kim -yang tengah menghadapi masalah rumah tangga dengan sang suami- mengungkapkan bahwa Kanye West mengalami gangguan bipolar.
“Kanye memiliki kelainan bipolar," ungkap Kim Kardashian dalam unggahan di Instagram Story, Kamis (23/7/2020), dikutip laman People.
Kim memahami jika suaminya akan menjadi sasaran kritik atas apa yang dilakukan sebelumnya. Kanye West adalah publik figur dan tindakannya dapat menyebabkan opini serta emosi bagi sebagian orang.
Selebritas dunia bernama lengkap Kimberly Noel Kardashian ini menambahkan, Kanye West adalah orang yang cerdas tapi juga rumit.
Ditambahkan oleh Kim, Kanye West adalah seorang seniman yang punya dengan trauma masa lalu karena kehilangan sang ibu yang menyakitkan baginya.
Suaminya, lanjut Kim, juga harus berurusan dengan tekanan dan keterasingan yang diperparah oleh gangguan bipolarnya.
“Mereka yang dekat dengannya tahu hatinya dan mengerti kata-katanya kadang tidak sejalan dengan niatnya,” kata Kim.
Stigma Kesehatan Mental
Menurut Kim Kardashian, meskipun Kanye West mengalami hidup dengan gangguan bipolar, hal itu tidak mengurangi ide-ide kreatif sang suami.
Karya apa pun yang dihasilkan Kanye West adalah bagian dari kejeniusannya dan merupakan mimpi yang telah tercapai.
Dengan tulus, Kim meminta media dan publik memberikan dukungan, belas kasih, dan empati kepada keluarga mereka agar bisa melewati fase ini.
Kim berani angkat bicara karena ia ingin merasa harus berkomentar. Menurutnya ada stigma yang salah tentang kesehatan mental.
"Mereka yang memahami penyakit mental atau bahkan perilaku kompulsif tahu bahwa keluarga tidak berdaya, kecuali mereka yang di bawah umur," katanya.
Kanye West sempat mengonfirmasi bahwa ia telah didiagnosis dengan gangguan bipolar pada tahun 2018 lalu, dengan merilis album Ye, yang bertuliskan “I Hate Being Bipolar. It’s Awesome” pada sampulnya.
Apa itu Bipolar?
Dilansir dari laman Mayo Clinic, bipolar disorder (gangguan bipolar) atau bisa juga disebut maniac depression, adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis.
Seseorang yang menderita bipolar dapat merasakan gejala mania (sangat senang) dan depresif (sangat terpuruk).
Gangguan bipolar umumnya ditandai dengan perubahan emosi yang drastis, semisal dari sangat bahagia menjadi sangat sedih, dari percaya diri menjadi pesimis, dari bersemangat menjadi malas beraktivitas, dan seterusnya.
Setiap fase emosi dapat berlangsung dalam hitungan pekan atau bulan. Bukan hanya pada orang dewasa, gangguan bipolar juga bisa terjadi pada anak.
Penyebab & Dampak Bipolar
Penyebab pasti terjadinya bipolar belum diketahui. Namun, seperti ditulis laman Webmd, ada dugaan bahwa ini merupakan dampak dari adanya gangguan pada senyawa alami yang berfungsi menjaga fungsi otak (neurotransmitter).
Gangguan pada neurotransmitter diduga dipicu oleh beberapa faktor, seperti genetik, sosial, lingkungan, dan fisik.
Dalam menangani gangguan bipolar, dokter akan menganjurkan penggunaan obat atau terapi khusus. Untuk menentukan metode yang tepat, pasien perlu melakukan pemeriksaan secara langsung ke dokter.
Gangguan bipolar yang tidak mendapatkan penanganan dengan baik berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan penderitanya, seperti:
- Performa dan produktivitas memburuk.
- Kecanduan alkohol hingga penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
- Rusaknya hubungan sosial, misalnya dengan pasangan, teman, atau orang lain.
- Menimbulkan keinginan melukai diri sendiri hingga percobaan bunuh diri.
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Iswara N Raditya