Menuju konten utama

Temuan Cadangan Minyak, ESDM: Potensi Migas di Aceh Menjanjikan

ESDM mengklaim potensi minyak dan gas bumi (migas) di perairan Aceh menjanjikan. Hal itu seiring adanya penemuan cadangan terutama di Wilayah Kerja Andaman.

Temuan Cadangan Minyak, ESDM: Potensi Migas di Aceh Menjanjikan
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/hp.

tirto.id - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menuturkan potensi minyak dan gas bumi (migas) di perairan Aceh menjanjikan. Hal itu seiring adanya penemuan cadangan terutama di Wilayah Kerja Andaman.

Dia menuturkan Blok Andaman terdiri atas tiga wilayah kerja, yaitu Andaman I yang dikelola Mubadala Petroleum RSC Ltd. Kemudian, Andaman II oleh Premier Oil Andaman Ltd, dan Andaman III oleh Repsol Andaman BV dengan potensi masing-masing diperkirakan rata-rata enam triliun kaki kubik (TCF).

"Andaman itu (letaknya) cenderung dekat dengan Thailand, gabungnya ke sana," katanya dikutip dari Antara, Sabtu (23/7/2022).

Dia menjelaskan pihaknya saat ini sedang menunggu hasil analisis temuan tersebut. Dia menilai hal itu bisa jadi temuan terbesar di dunia.

"Kalau ketemu lagi (gas), Blok (Andaman) I, II dan III itu terbesar di dunia. Karena memang gede sekali. Kalau ketemu nanti, melebarnya ke Thailand. Mereka mungkin nanti mencari juga karena arahnya ke sana," bebernya.

Dia membeberkan pihak Premier Oil sudah melakukan pengeboran dan berhasil menemukan cadangan gas di Sumur Timpan, Blok Andaman II. Pengeboran yang dilakukan di Andaman III juga mendapatkan hasil menggembirakan.

"Sekarang masih proses pengeboran ke (sumur) Rencong. Kita tunggu tahun ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan selain Blok Andaman I, II dan III, potensi migas di Aceh juga diharapkan dari Blok Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan Blok Offshore South West Aceh (Singkil) yang ditawarkan melalui penawaran langsung (joint study). Akses bid document kedua WK itu mulai pada 20 Juli 2022 sampai dengan 2 September 2022. Dia mengakui batas waktu pemasukan dokumen partisipasi pada 6 September 2022.

"Singkil cukup besar, Meulaboh cukup besar. Jadi discovery-nya masih cukup besar," ungkapnya.

Meski potensi migas di Singkil dan Meulaboh diperkirakan cukup besar. Tetapi dia mengakui ada tantangan yang harus dihadapi yaitu kondisi geologi yang kompleks.

Wilayah kerja migas lainnya yang terletak di Aceh adalah Blok Arakundo. Blok itu ditawarkan melalui mekanisme lelang reguler.

Selanjutnya, akses bid document Arakundo terhitung mulai 20 Juli 2022 hingga 15 November 2022 dengan batas waktu pemasukan dokumen partisipasi pada 17 November 2022.

Baca juga artikel terkait PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin