Menuju konten utama

Tahapan Quality Control dalam Proses Produksi Wirausaha

Quality control merupakan salah satu tahapan dalam proses produksi yang harus dicermati. Lantas, apa saja tugas dan tahapan quality control?

Tahapan Quality Control dalam Proses Produksi Wirausaha
Ilustrasi tahapan quality control produk makanan. Pekerja menyusun kue kering di rumah Kue Lebaran Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (10/4/2023). ANTARA FOTO/Yudi/hp.

tirto.id - Menjadi wirausaha tidak hanya dihadapkan pada tantangan untuk menciptakan ide bisnis inovatif. Pengusaha juga harus melalui serangkaian tahapan produksi untuk menghasilkan produk atau layanan yang memenuhi standar kualitas.

Untuk membuat produk yang berkualitas, pengusaha harus mencermati tahapan quality control. Lantas, apa itu quality control?

Quality control (QC) adalah sistem yang digunakan dalam proses manajemen kualitas untuk memastikan hasil produksi, baik berupa barang maupun jasa, telah memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Tujuan quality control adalah mencegah terjadinya produk yang tidak memenuhi standar mutu, atau sering disebut sebagai produk berkualitas rendah atau second quality. Dengan begitu, konsumen merasa puas dengan produk yang mereka beli.

Penerapan quality control juga membantu perusahaan menghindari kerugian akibat produk cacat atau tidak memenuhi standar. Harapannya, hal itu dapat mendukung kelangsungan dan keberlanjutan bisnis.

Tahapan quality control dalam proses wirausaha terdapat pada tahapan produksi dan harus dilakukan dengan jelas serta spesifik. Lantas, bagaimana tahapan quality control dalam proses wirausaha?

6 Tahapan Quality Control

Arti quality control tidak lepas dari tujuannya, yakni menghasilkan produk wirausaha yang berkualitas dan memenuhi standar. Pekerjaan quality control biasanya dipegang oleh oleh orang yang punya pengetahuan luas soal standar produk serta ketelitian.

Secara umum, ada enam tahapan quality control, dirangkum dari catatan PL Jain dalam buku Quality Control and Total Quality Management (2001). Simak penjelasannya berikut.

1. Tentukan kontrol

Kontrol adalah standar yang menjadi pembanding untuk semua hal lainnya. Berapa pun nomor batch barang yang diproduksi, akan selalu ada serangkaian kontrol yang mewakili kualitas ideal produk dan prosesnya.

Oleh karena itu, penting untuk mendokumentasikan semua standar kontrol dengan cara yang terukur. Tidak boleh ada salah tafsir mengenai pedoman mana yang perlu dipenuhi dan ekspektasi harus dipahami sebelum pengembangan atau produksi dimulai.

2. Pengujian

Meskipun semuanya telah diselesaikan sesuai dengan perangkat kontrol, pengujian masih diperlukan untuk memastikan tidak ada kekurangan yang tidak terdeteksi. Pengujian melibatkan penyisiran yang cermat terhadap segala sesuatu.

Tanpa pengujian yang ketat, kesalahan dapat dibiarkan begitu saja. Hal ini berpotensi menyebabkan penurunan kualitas produk.

3. Menganalisis perbedaan

Perbedaan, dalam konteks hasil produksi wirausaha, mengacu pada sesuatu yang muncul selama pengujian yang tidak selaras dengan set kontrol. Idealnya, tidak ada perbedaan yang terdeteksi selama pengujian. Namun, jika perbedaan terdeteksi, perlu dianalisis secara mendalam dan didokumentasikan secara akurat sehingga penilaian yang tepat dapat dilakukan.

4. Tentukan batas dan bandingkan

Pada tahap ini, perbedaan akan diperiksa agar berada dalam tingkat toleransi yang ditetapkan. Tingkat toleransi yakni batas standar kualitas yang telah ditentukan. Jika perbedaan masih berada dalam tingkat toleransi, tidak ada tindakan lebih lanjut yang diperlukan. Tahapan quality control dapat kembali ke langkah pertama.

5. Mengambil Tindakan Korektif

Apabila perbedaan melebihi tingkat toleransi, tindakan korektif harus diambil. Meskipun jumlah yang terlampaui sangat kecil, masalah ini tetap harus ditangani. Kalau dibiarkan, masalah dapat menjadi lereng licin yang mengarah pada tingkat toleransi yang semakin besar dan kualitas produk menjadi lebih buruk.

Ada beberapa cara untuk mengoreksi perbedaan yang signifikan. Misalnya, mengirim kembali bahan baku untuk diperbaiki. Bisa juga melakukan koreksi dengan cara mengembalikan seluruh batch. Apa pun itu, proses kontrol akan diulang untuk memastikan pelanggan tidak menerima produk yang lebih rendah.

6. Evaluasi

Untuk menjamin keaslian, prosedur harus diterapkan agar varian tidak terulang. Setelah data dan umpan balik dipertimbangkan, proses produksi dapat berkembang untuk menciptakan produk berkualitas pada tingkat yang lebih konsisten dengan lebih sedikit limbah.

Setelah evaluasi dilakukan, seluruh tahapan quality control akan berulang dengan sendirinya. Proses yang terus berulang dan berkembang inilah yang menyebabkan kualitas produk terus meningkat.

Tugas Quality Control (QC) dalam Sebuah Perusahaan

Pentingnya pengawasan dalam setiap pekerjaan dan aktivitas produksi di suatu perusahaan menjadi hal yang tak terbantahkan. Melakukan perencanaan sebelum pelaksanaan pekerjaan atau produksi merupakan langkah awal untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan kegiatan tersebut.

Mengingat kemungkinan adanya hal-hal yang sebelumnya tidak diperhitungkan, peran quality control menjadi krusial dalam menjaga kualitas dan mengatasi potensi penyimpangan. Menurut T. Hani Handoko dalam buku Manajemen (1990), tugas quality control pada dasarnya mencakup empat unsur utama.

a. Penetapan standar pelaksanaan

Tugas quality control adalah menetapkan standar pelaksanaan yang menjadi panduan untuk menilai kinerja dan kualitas dalam proses produksi. Standar ini mencakup parameter-parameter yang harus dipenuhi untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan sesuai dengan harapan.

b. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan

Quality control bertugas menentukan ukuran-ukuran pelaksanaan yang menjadi acuan untuk mengukur sejauh mana suatu pekerjaan atau produksi telah memenuhi standar yang ditetapkan. Ukuran-ukuran ini mencakup metrik kualitas yang dapat diukur dan dievaluasi secara objektif.

c. Pengukuran dengan standar yang telah ditetapkan

Proses pengawasan melibatkan pengukuran kinerja atau kualitas dengan menggunakan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk membandingkan hasil aktual dengan standar yang diharapkan, sehingga dapat diketahui sejauh mana tingkat kualitas yang tercapai.

d. Pengambilan tindakan korektif yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar

Tugas quality control berkaitan dengan pengambilan langkah tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan dari standar yang telah ditetapkan. Dengan mengidentifikasi dan menanggapi penyimpangan tersebut, perusahaan dapat memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan tetap memenuhi standar kualitas yang diinginkan.

Dengan demikian, pengawasan yang diimplementasikan oleh quality control dalam perusahaan tidak hanya bertujuan untuk menemukan dan memperbaiki penyimpangan, tetapi juga memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk atau layanan yang disediakan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini adalah upaya proaktif untuk memastikan keberlanjutan operasional dan kepuasan pelanggan.

Baca juga artikel terkait EKONOMI atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin