Menuju konten utama

Susunan Kabinet Jokowi: Tiga Menteri Diprediksi Bakal Dipertahankan

Dekan Fakultas Fisipol UGM Yogyakarta Erwan Agus Purwanto mengatakan ada tiga menteri yang berpeluang sangat besar untuk dipertahankan Jokowi.

Susunan Kabinet Jokowi: Tiga Menteri Diprediksi Bakal Dipertahankan
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pendahuluan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

tirto.id - Penyusunan menteri kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin periode 2019-2024 masih sangat dinamis. Beberapa di antaranya berpeluang dipertahankan, sementara yang lain bakal didepak.

Dekan Fakultas Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Erwan Agus Purwanto mengatakan ada beberapa menteri yang berpeluang besar untuk dipertahankan Jokowi di kabinet kerja jilid II.

“Saya kira dari semua yang paling kuat dan berpeluang besar dipertahankan ada tiga menteri,” kata Erwan saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (15/10/2019).

Ketiga menteri itu antara lain:

1. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Menurut Erwan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berpeluang sangat besar untuk dipertahankan dalam susunan kabinet Jokowi periode 2019-2024. Sebab, kata Erwan, Basuki memiliki prestasi yang cukup memuaskan.

“Basuki ini nampaknya akan dipertahankan karena prestasinya di bidang infrastruktur,” ujar Erwan.

2. Menteri Kelautan dan Perikanan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, menurut Erwan, juga memiliki peluang besar akan dipertahankan Jokowi pada kabinet periode mendatang.

“Menteri Susi ini juga berpotensi dipertahan karena upaya yang dilakukan untuk kedaulatan sektor maritim,” kata Erwan.

3. Menteri Luar Negeri

Selain Susi Pudjiastuti dan Basuki Hadimuljono, menurut Erwan yang berpeluang besar dipertahankan Jokowi dalam kabinet perioden 2019-2024 adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Menteri luar negeri berpeluang juga dipertahankan karena keberhasilan beliau, salah satunya soal diplomasi luar negeri,” kata Erwan.

Sementara itu, pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) Yasin Mohammad menilai tiga srikandi yang menjadi menteri berpeluang besar dipertahankan pada kabinet Pemerintahan Joko Widodo jilid II.

"Sejumlah menteri yang berlatar belakang profesional peluangnya lebih besar dilantik lagi. Menteri-menteri dari kalangan profesional lebih nampak kinerjanya," ucap Yasin seperti dilansir Antara, Selasa (15/10/2019).

Yasin mencontohkan sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Menurut dia, meski Susi sempat membuat kebijakan kontroversial seperti melarang nelayan menggunakan cantrang, tetapi hal itu demi menjaga sumber daya laut.

"Apalagi berdasarkan studi yang pernah dilakukan, penggunaan cantrang dianggap merusak sumber daya laut dan ekosistem karang," ucap Yasin.

Selain itu, Yasin menilai Susi layak dipertahankan karena kebijakannya dalam melawan illegal fishing.

"Dalam konteks penenggelaman, Susi paling tinggi. Prestasinya dalam law enforcement atau perang melawan illegal fishing patut diapresiasi," ucap Yasin.

Selain Menteri Susi, kata dia, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga dinilai akan dipertahankan Jokowi. Meski kebijakan-kebijakannya tidak ada yang revolusioner, tetapi Sri Mulyani terbukti mampu menyeimbangkan neraca keuangan negara.

"Kunci keuangan negara itu ada di Sri Mulyani. Pola yang dimainkan adalah kebijakan ekonomi liberal. Membuka lebar-lebar akses investasi dari luar. Investasi ini dibuka dalam rangka menyeimbangkan neraca keuangan. Tidak ada kebijakan monumental tetapi di politik, Sri Mulyani berpotensi di Pilpres 2024," ujarnya.

Selain dua srikandi itu, menurut Yasin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga layak dipertahankan.

Ia menyatakan sejak awal penunjukan Retno sebagai Menlu justru banyak yang menyangsikan, namun kerja kerasnya dalam berkomunikasi dengan negara-negara luar telah membuahkan hasil yang nyata.

"Pada awal-awal penunjukan Retno diragukan kemampuannya, termasuk komunikasinya dengan beberapa negara lain banyak diragukan tetapi belakangan dia bisa menunjukkan seperti masuknya Indonesia sebagai Dewan Kehormatan di PBB," ungkap Yasin.

Namun, lanjut dia, Retno saat ini masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, misalnya persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Baca juga artikel terkait KABINET JOKOWI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Politik
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Abdul Aziz