Menuju konten utama

Susu: Nutrisi Untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Konsumsi susu merupakan salah satu pilihan yang dianjurkan agar kebutuhan kalsium kita terpenuhi.

Susu: Nutrisi Untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh
Ilustrasi menuang susu ke dalam gelas. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Nutrisi yang baik adalah bagian penting dari gaya hidup sehat. Dikombinasikan dengan aktivitas fisik, gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun di saat kita cenderung lebih banyak berada di rumah, menjaga kebiasaan makan dan minum sehat adalah kuncinya, terutama bagi generasi muda Indonesia.

Konsumsi makanan yang seimbang dapat membantu kita mendapatkan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjalani aktivitas harian. Memperhatikan asupan nutrisi tentu tidak sesederhana hanya makan sayur dan buah. Kita perlu mengonsumsi jenis makanan yang tepat pada waktu yang tepat, yang mencakup semua kebutuhan gizi makro (makronutrien, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro (mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral). Oleh sebab itu konsumsi makanan yang beragam menjadi hal yang penting agar kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Dalam sebuah studi di seluruh Provinsi di Indonesia didapatkan data bahwa ternyata asupan protein hewani pada 55.2% perempuan berusia 15-18 tahun dan 50.6% pada usia 19-29 tahun tergolong tidak cukup. Protein merupakan salah satu makronutrien dan menjadi komponen struktural utama untuk otot dan jaringan tubuh, serta membentuk hormon, enzim, dan hemoglobin yang sangat penting dalam berbagai fungsi penting dalam tubuh.

Menurut Pedoman Gizi Seimbang yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, di dalam tumpeng gizi seimbang terdapat salah satu pilihan dalam memenuhi kebutuhan protein, yaitu dengan mengonsumsi susu.

Disebutkan bahwa konsumsi susu merupakan salah satu pilihan yang dianjurkan agar kebutuhan kalsium kita terpenuhi. Sebagai salah satu sumber protein, susu memiliki nilai biologis (biological value) tinggi, yang mencerminkan seberapa efisien tubuh kita menggunakan protein yang diasup dalam makanan sehari-hari.

Susu merupakan salah satu makanan padat nutrisi yang merupakan bahan makanan sumber kalsium, vitamin D (khususnya dalam bentuk terfortifikasi), protein, vitamin B12, vitamin A, riboflavin, kalium dan fosfor. Karbohidrat utama dalam susu adalah laktosa yang juga terlibat dalam penyerapan kalsium, magnesium, dan fosfor di usus, serta dalam penggunaan vitamin D oleh tubuh.

Protein yang ada dalam susu sapi merupakan protein berkualitas tinggi yang mengandung kesembilan asam amino esensial termasuk lisin. Protein utama dalam susu sapi sebagian besar (80%) merupakan kasein. dan sisanya (20%) merupakan whey.

Low-fat atau fat-free dairy foods juga direkomendasikan dalam DASH diet (diet untuk penderita tekanan darah tinggi). Kalsium dalam makanan dapat menurunkan aktivitas sistem renin-angiotensin yang mengatur tekanan darah, memperbaiki keseimbangan natrium-kalium, dan menghambat kerja otot polos pembuluh darah. Asupan tinggi kalsium juga banyak diteliti untuk membantu penurunan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin sehingga turut berkontribusi dalam penurunan tekanan darah.

Meski kalsium terdapat dalam bahan makanan lain selain susu atau produk susu (seperti sayuran berdaun hijau), tapi adanya serat, asam fitat, dan asam oksalat dapat menyebabkan penyerapan kalsium dalam saluran cerna menjadi tidak efektif. Misalnya semangkuk bayam (85g) mengandung 115mg kalsium tapi hanya 5% yang akan diserap, karena bayam mengandung oksalat dan fitat yang tinggi. Zat tersebut akan mengikat kalsium sehingga tidak efektif untuk diserap.

Sedangkan satu gelas susu dapat memberikan setidaknya 100mg kalsium yang diserap. Itu artinya, bila kita ingin mendapatkan kalsium yang setara dengan satu gelas susu, maka kita harus mengonsumsi setidaknya 16 mangkok bayam. Rasanya itu mustahil untuk dilakukan.

Mikronutrien lain yang terdapat dalam produk susu adalah seng (Zn) yang terlibat dalam hampir 200 sistem enzim yang mengatur fungsi tubuh. Selain itu, seng juga berperan dalam fungsi sel T dan sel B dalam tubuh kita yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh yang dalam kondisi saat ini sangat kita butuhkan.

Vitamin D terdapat dalam jumlah yang cukup besar pada produk susu yang telah mengalami proses penambahan mikronutrien. Tidak asing lagi bahwa vitamin D ini sangat bermanfaat dalam membentuk tulang yang padat dan kuat dengan membantu mineralisasi tulang, yaitu dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di usus. Kedua unsur tersebut juga terdapat dalam produk susu. Sistem kekebalan tubuh kita pun dikendalikan oleh kecukupan vitamin D yang kita asup.

Dengan berbagai manfaat yang didapatkan dari makronutrien dan mikronutrien yang terkandung, maka kapan sebaiknya produk susu ini dikonsumsi?

Berkaitan dengan hal ini, pernah ada sebuah penelitian yang ditujukan kepada 40 laki-laki sehat. Mereka diberikanan asupan selingan berupa produk susu pada 2 jam setelah sarapan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi produk susu dapat mengurangi rasa lapar dan asupan makan di jam makan selanjutnya.

Kemudian selain bermanfaat memenuhi kalsium dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh, susu juga punya keunggulan lain, yaitu praktis dan bisa dibawa ke mana-mana. Maka dari itu, susu menjadi salah satu produk yang paling dianjurkan untuk dikonsumsi saat jam makan selingan supaya bisa mengurangi rasa lapar yang berlebihan. Gaya hidup sehat ternyata bisa dimulai dari mengonsumsi susu.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis