tirto.id - Petani dan mantan anggota KPU Brebes Subkhan akan melaporkan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli ke Mabes Polri, besok (15/2/2019) setelah salat Jumat. Ia merasa dirinya telah direndahkan martabatnya lewat media sosial.
"Ini saya sedang perjalanan ke Jakarta, untuk melaporkan ke kepolisian besok setelah Jumatan. Saya merasa tersudutkan dan direndahkan lewat twit dia yang bilang saya melakukan sandiwara di depan Sandiaga waktu itu. Saya akan gunakan UU ITE," katanya saat dihubungi wartawan Tirto, Kamis (14/2/2019) siang.
Padahal, kata Subkhan, saat itu ia sedang tidak bersandiwara dan menyampaikan kisah serta kronologi yang sebenar-benarnya.
"Itu saya menjiwai makanya nangis. Masa dipaksa?," katanya.
Ia mengaku baru akan melaporkan satu orang saja, yaitu Guntur Romli, karena ia menilai akar masalahnya ada pada politikus PSI tersebut yang akhirnya membuat banyak pihak ikut merudungnya.
"Guntur Romli, akarnya ada di sana. Saya laporkan satu orang. Karena dia, semua pihak melakukan penilaian luar biasa buruk. Padahal enggak pernah klarifikasi sebelumnya," katanya.
Subkhan adalah petani bawang yang bertemu dengan cawapres Sandiaga Salahuddin Uno pada Senin (11/2/2019) lalu. Di atas panggung, dengan pengeras suara, dia mengatakan harga bawang jatuh dan dia terpaksa berutang.
"Saya berutang Rp15 juta. Jeleknya adalah rumah bapak saya digadaikan," katanya, dengan nada bicara seperti hendak menangis.
Diketahui kemudian Subkhan bukan sekadar petani bawang. Dia adalah mantan Komisioner KPU Kabupaten Brebes, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Hubungan Antar Lembaga periode 2013-2018.
Sebelum di KPUD, Subkhan lebih dikenal sebagai seorang demonstran. Pria kelahiran 11 November 1973 ini juga tercatat pernah menjabat Ketua LSM Forum Kajian Masyarakat Brebes dan staf ahli DPRD Brebes.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari