Menuju konten utama

Sri Mulyani Minta IsDB Bantu Atasi Perubahan Iklim di Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Islamic Development Bank (IsDB) ikut terlibat dalam upaya penanganan iklim di Indonesia.

Sri Mulyani Minta IsDB Bantu Atasi Perubahan Iklim di Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan usai penandatanganan Deklarasi Bali Asia Initiative disela pelaksanaan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) dan Finance and Central Bank Deputies (FCBD) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (14/7/2022). ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf/rwa.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Islamic Development Bank (IsDB) ikut terlibat dalam upaya penanganan iklim di Indonesia. Menurutnya, dukungan tersebut akan menjadi salah satu area yang berpeluang besar untuk menghasilkan dampak pembangunan yang baik bagi Indonesia.

“Saya mendorong IsDB untuk bekerja sama tidak hanya dengan kementerian namun juga dengan institusi multilateral lainnya yang juga terlibat dengan kami secara sangat aktif, produktif, serta konstruktif," katanya dalam acara Launching Ceremony of the 2022-2025 IsDB Group Member Country Partnership Strategy for Indonesia, Selasa (19/7/2022).

Sri Mulyani menegaskan bahwa sektor penghijauan dan perubahan iklim menjadi prioritas pemerintah saat ini. Indonesia sendiri telah mengumumkan National Determined Contribution (NDC) untuk mengurangi emisi karbondioksida (CO2) yaitu sebesar 29 persen dengan upaya sendiri atau sebesar 41 persen dengan dukungan internasional.

“Kami telah menerjemahkan NDC ini pada program perubahan iklim di dua bidang yang sangat penting, yaitu energi dan kehutanan,” katanya.

Di bidang energi, Indonesia akan mendorong lebih banyak energi terbarukan serta mengontrol penggunaan batu bara untuk dapat mengurangi emisi CO2 dari penggunaannya. Hal ini tercermin dengan mekanisme transisi energi yang telah disampaikan Indonesia pada Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers and Central Bank Governors/FMCBG) ke-3 di Bali lalu.

“Indonesia mengumumkan mekanisme transisi energi yang terdiri dari dua pilar yang sangat penting yaitu mengurangi batubara pada sektor tenaga listrik dan meningkatkan lebih banyak penggunaan energi terbarukan,” tandasnya.

Baca juga artikel terkait PERUBAHAN IKLIM atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang