tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengklaim kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih dalam dalam situasi baik. Hal ini tercermin dari beberapa indikator ekonomi yang masih tumbuh positif selama Februari 2023.
"Ekonomi kita dalam posisi yang cukup baik dan masih bertahan baik," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita di Kantornya, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Sri Mulyani menyebut untuk Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di 5,12, atau masih dalam kondisi stabil. Sementara dari sisi kredit untuk konsumsi, investasi, dan modal kerja masing-masing trennya mengalami peningkatan.
"Kredit investasi bahkan double digit 11,4 persen, kredit modal kerja di 10,1 persen pertumbuhannya dan kredit konsumsi di 9,3 persen trennya adalah naik ke atas," katanya.
Selanjutnya untuk Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di 122,4. Level ini menggambarkan daya beli masyarakat masih menunjukkan tingkat keyakinan yang cukup bagus menjelang puasa dan lebaran.
Kemudian untuk penjualan kendaraan mobil berada di 7,4 persen, meski sedikit menurun dibandingkan posisi Januari 2023. Namun kendaraan motor roda dua penjualannya melonjak sangat tinggi 56,3 persen pertumbuhannya dibandingkan tahun lalu
"Ini menggambarkan suatu kondisi optimis karena masyarakat menengah sudah mulai melakukan belanja untuk barang-barang yang sifatnya tahan lama seperti motor atau kendaraan ataupun rumah. Ini menggambarkan bahwa daya belinya menunjang kemampuan mereka untuk melakukan konsumsi," jelasnya.
Kondisi tersebut, menurut Sri Mulyani harus dijaga dengan baik. Karena konsumsi sendiri menjadi salah satu pondasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi seperti di tahun lalu yang berhasil mencapai 5,3 persen.
"Hal lain yang positif dari ekonomi kita adalah wisatawan mancanegara sudah mulai masuk ke Indonesia dalam posisi yang sangat tinggi jumlah wisatawan kita mencapai 736 ribu year on year naik 503 persen. Berarti 5 kali lipat karena kondisi tahun lalu 2022," pungkas dia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat