Menuju konten utama

Sketsa Wajah Pelaku Penyerang Novel Baswedan Diperiksa Dukcapil

Menurut Mendagri, sketsa wajah pelaku sedang dianalisis, namun belum membuahkan hasil.

Sketsa Wajah Pelaku Penyerang Novel Baswedan Diperiksa Dukcapil
Ketua KPK Agus Rahardjo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis ditemani Kabid Humas Polda Metro Jaya mengumumkan dua sketsa penyiram air keras penyidik KPK Novel Baswedan, di gedung merah putih KPK, Jakarta, Jumat (24/11/2017). tirto.id/Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sketsa wajah pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan sudah dikeluarkan oleh pihak Polda Metro Jaya dan diberikan kepada pihak Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementrian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri). Namun identitas pelaku belum terungkap.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, ketika menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2017).

Tjahjo menegaskan bahwa sketsa tersebut sudah dianalisis, tapi ia tidak tahu bagaimana teknisnya. Menurutnya, tidak mudah bagi petugas Ditjen Dukcapil mengecek identitas pelaku berdasarkan sketsa wajah saja.

"Kalau sketsa memang sulit, tapi kan kalau dicoba bisa saja. Kira-kira kan apapun, mengungkap sesuatu, kalau memang enggak ada bukti bisa dengan analisa sketsa," katanya.

Tjahjo beralasan bahwa hal ini beda dengan pengecekan sidik jari. Apabila sidik jari yang diberikan, Ditjen Dukcapil bisa memberikan informasi tentang identitas pelaku dengan mudah. Perkataan Tjahjo ini merujuk pada beberapa kesuksesan identifikasi korban yang telah meninggal dalam beberapa peristiwa. "Kalau dari sketsa kan masih belum fixed."

"Jadi contoh kecil, dari sidik jari Anda, langsung keluar foto Anda. Kemarin korban yang meninggal kecelakaan di Mina [Saudi Arabia] itu langsung kami bawa tim ke sana, masih ada sidik jari, beres. Yang kebakaran di Tangerang juga sama, pakai sidik jari," tandas politikus PDIP ini.

Tjahjo menegaskan, kerja sama untuk menentukan identitas ini tidak dilakukan secara mendadak. Kemendagri memang telah bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam hal pengecekan identitas pelaku kejahatan.

Selain dengan Polri, Ditjen Dukcapil juga bekerja sama dengan Korlantas untuk surat izin mengemudi (SIM), dengan BNN (Badan Narkotika Nasional), dengan Bareskrim (Badan Reserse Kriminal), dengan Ditjen Pajak, bea cukai, dan imigrasi.

Perihal kerjasama ini juga diakui oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono. Dihubungi terpisah, Argo menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan data sketsa tersebut untuk diperiksa oleh Ditjen Dukcapil. Sampai sekarang, belum ada hasil dari komunikasi yang sudah dilakukan antara kepolisian dan Ditjen Dukcapil.

Menanggapi hal ini, Argo mengaku bahwa itu adalah sebuah kewajaran. "Berapa banyak warga kita ini? Sampai ratusan juta," katanya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya merilis dua sketsa wajah pelaku yang diduga menyiram Novel Baswedan dengan air keras. Sketsa tersebut didapat dari hasil rekaman CCTV (kamera pengawas) dan pemeriksaan keterangan 66 saksi.

Sketsa ini diumumkan pada tanggal 24 November lalu dan merupakan hasil kerjasama Australian Federal Police (AFP) dan Pusat Inafis Mabes Polri.

Namun, sampai sekarang belum ada pelaku yang tertangkap.

Baca juga artikel terkait NOVEL BASWEDAN DISIRAM AIR KERAS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra