Menuju konten utama

Siapa Pendeta Marcel dan Apa Itu War Takjil yang Lagi Viral?

Berikut profil Pendeta Steve Marcel yang viral di media sosial usai menyinggung war takjil dalam kotbahnya dan arti tren war takjil.

Siapa Pendeta Marcel dan Apa Itu War Takjil yang Lagi Viral?
Pendeta Steve Marcel. youtube/ STEVE MARCEL OFF

tirto.id - Pendeta Steve Marcel tengah mencuri perhatian di media sosial. Sosoknya viral karena ikut berkomentar tentang fenomena "war takjil" antara umat Muslim dan non-Muslim dalam salah satu khotbahnya.

Melalui sebuah khotbah, Pendeta Marcel menyebut "war takjil" sebagai cara umat non-Muslim meramaikan bulan Ramadan 2024.

"Soal agama kita toleran, tapi soal takjil kita duluan," ujar Pendeta Marcel dalam khotbahnya yang kini viral di media sosial.

Komentar Pendeta Marcel tentang "war takjil" memicu berbagai reaksi lucu dari warganet. Namun, secara keseluruhan Pendeta Marcel melihatnya sebagai bentuk toleransi antar umat beragama.

Pendeta Marcel memang dikenal sebagai tokoh agama yang sering menyebarkan nilai-nilai damai dan toleransi, baik dalam khotbahnya maupun di akun Instagram-nya @stevemarcel.

Nilai-nilai toleransi yang disuarakan oleh Pendeta Marcel juga ditunjukkan melalui sikapnya. Salah satunya ketika diundang sebagai tamu dalam Podcast Login bersama Habib Husein Ja'far Al Hadar alias Habib Jafar.

Pendeta Marcel datang ke acara podcast membawa kurma sebagai buah tangan. Interaksi mereka di podcast tersebut juga begitu hangat dan akrab, sehingga mendapat banyak pujian dari warganet.

Profil Pendeta Marcel

Pendeta Marcel Saerang atau yang akrab disapa Steve Marcel adalah figur yang tengah mencuri perhatian di media sosial. Ia menjadi begitu terkenal usai menyampaikan khotbahnya yang menggelitik tentang persaingan dalam perebutan takjil selama bulan Ramadhan.

Pendeta Marcel lahir pada 15 Maret di Manado, Sulawesi Utara. Sebelum memasuki panggilan kependetaannya, Marcel ternyata pernah berkecimpung di dunia hiburan.

Marcel pernah menjadi anggota boyband bernama Motion yang debut sekitar tahun 2012. Motion memiliki lagu hits seperti “I Love You” dan “Boom”. Pada masa itu, grup Motion sempat menjadi pesaing dari grup SM*SH.

Marcel sempat mendulang kesuksesan dalam kariernya di dunia hiburan. Namun, dia kemudian mengalami masa sulit karena terseret dalam pergaulan yang buruk di dunia hiburan.

Setelah berhasil melewati masa sulit, Marcel memutuskan untuk memulai perjalanan baru sebagai pelayan Tuhan.

Selain menjadi pendeta, Marcel juga aktif sebagai Motivational Speaker dan Content Creator. Melalui akun Instagram-nya @stevemarcel, ia terus menyebarkan pesan-pesan inspiratif kepada para pengikutnya.

Arti War Takjil yang Viral

Istilah war takjil tengah viral dan menjadi tren selama bulan Ramadhan. Arti "war takjil" adalah kegiatan di mana orang-orang bersaing dalam mencari takjil agar tidak kehabisan.

Tren ini mulai muncul dan ramai dibicarakan di media sosial, terutama di platform TikTok, sejak pertengahan Ramadhan 2024. Tren ini sangat digemari karena begitu menggambarkan keberagaman agama di Indonesia.

Kata "war" dalam istilah war takjil berasal dari bahasa Inggris, sementara takjil berasal dari bahasa Arab. Merujuk Cambridge Dictionary, "war" adalah konflik bersenjata antara dua atau lebih negara atau kelompok.

Hal ini bisa mencakup situasi di mana terdapat persaingan kuat antara pihak-pihak yang berlawanan atau pertarungan hebat melawan sesuatu yang berbahaya.

Sementara itu, istilah "takjil" seringkali digunakan untuk merujuk makanan ringan yang dikonsumsi sesaat setelah berbuka puasa. Makanan ini biasanya berupa hidangan manis seperti kolak pisang, sop buah, es campur, dan lain sebagainya.

Walau begitu, secara harfiah, "takjil" bukanlah sekadar tentang makanan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "takjil" bermakna mempercepat proses berbuka puasa.

Asal-usul kata takjil berasal dari bahasa Arab 'ajila yang berarti menyegerakan. Kata "takjil" menjadi instruksi untuk mempercepat waktu berbuka.

Istilah takjil memang mengalami pergeseran makna di Indonesia. Takjil tak lagi didefinisikan sebagai sikap untuk mempercepat waktu berbuka, melainkan menjadi makanan pembuka saat waktu Maghrib tiba. Pergeseran makna inilah yang digunakan dalam istilah war takjil.

Tren war takjil bermula dari unggahan beberapa warganet yang mengeluhkan para non muslim berburu takjil berbuka puasa di bulan Ramadhan. Hal ini menyebabkan umat muslim yang berpuasa sering kali kehabisan takjil sebelum waktunya.

Keluhan yang dilontarkan warganet tentu hanya berupa candaan. Pasalnya, takjil yang dimaksud merupakan hak setiap orang terlepas dari apa pun agamanya.

Tren ini lantas meluas ke jenis tren lainnya, seperti berebut tempat buka bersama (bukber) hingga tren non muslim menyamar menjadi umat Islam untuk berburu takjil.

Tren-tren itu disukai bayak orang karena memberikan kesan bulan Ramadhan disambut baik oleh banyak orang di Indonesia, terlepas dari agama mereka.

Baca juga artikel terkait BERITA VIRAL atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy