tirto.id - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei kekuatan Cawapres berdasarkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas di wilayah Jawa Timur yang digelar pada 25 September hingga 1 Oktober 2023.
Isu mengenai siapa Cawapres yang akan maju pada Pilpres 2024 semakin kuat diperbincangkan jelang pendaftaran pasangan Capres dan Cawapres yang akan dimulai pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Pasalnya, di antara tiga bakal calon presiden, hanya satu pasangan yang sudah mengumumkan formasi lengkap Capres dan Cawapres yaitu Anies Baswedan-Cak Imin.
Sementara itu, bakal Cawapres untuk Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo hingga saat ini masih belum diketahui.
Kedua kubu, baik Prabowo maupun Ganjar masih mempertimbangkan Cawapres yang tepat untuk diajak bertarung dalam kontestasi Pilpres 2024.
Mengapa Jatim Menjadi Tempat Penentu Kemenangan?
Penentuan Cawapres adalah hal yang sangat krusial bagi Capres yang akan maju dalam Pilpres 2024. Banyak yang menilai, pemilihan Cawapres sangat berpengaruh untuk meningkatkan peluang menang.
Apalagi bagi Cawapres yang memiliki tingkat keterpilihan yang tinggi di provinsi dengan suara terbanyak seperti Jatim.
KPU Jatim pada 27 Juni 2023 lalu telah merilis hasil rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jatim dengan jumlah 31.402.838 orang pemilih.
Jumlah DPT itu tersebar di 120.250 Tempat Pemungutan Suara (TPS), masing-masing terdiri dari 15.427.242 pemilih laki-laki dan 15.873.241 pemilih perempuan.
Dengan demikian, Jatim menempati peringkat kedua provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak. Peringkat pertama adalah Provinsi Jawa Barat dengan 35.714.901 orang pemilih.
Selain jumlah suara yang tinggi, Jatim sejak dahulu terkenal sebagai wilayah basis utama Nahdlatul Ulama (NU).
Pengamat politik sepakat, bahwa mendulang suara dari nahdliyin yang mendominasi di Jatim dapat menjadi modal kuat kemenangan bagi pasangan Capres-Cawapres di wilayah itu.
Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi menjelaskan pada Rabu, 11 Oktober 2023 bahwa penting untuk memetakan tingkat keterpilihan berdasarkan nahdliyin. Dia mengatakan bahwa pihaknya mencoba mengecek pemilih berdasarkan basis sosiologisnya.
Arya bilang, Jawa Timur merupakan basis data nahdliyin, yang juga adalah pusat gravitasi kelompok nahdliyin di Indonesia, sehingga menurut dia penting untuk membaca suara nahdlyin di wilayah itu.
Siapa Cawapres Paling Kuat di Jawa Timur?
Untuk mengetahui kekuatan Cawapres di Jatim, lembaga survei Poltracking Indonesia sudah merilis hasil survei tingkat keterpilihan sejumlah kandidat Cawpres pada rentang waktu 25 September hingga 1 Oktober 2023.
Dalam melakukan survei, Poltracking menyasar 1.000 responden yang telah dipilih melalui metode stratified multistage random sampling. Responden adalah warga Jawa Timur berusia di atas 17 tahun yang telah mempunyai hak untuk memilih.
Survei dilakukan dengan cara wawancara oleh surveyor yang terlatih. Margin of error dari survei ini lebih kurang 3,1 persen degan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Adapun hasil survei Poltraciking mengenai kandidat Cawapres yang dipilih oleh responden Jatim yang merasa dekat dengan NU adalah berikut ini:
- Erick Thohir: 20,8 persen
- Mahfud Md: 17,2 persen
- Muhaimin Iskandar: 16,7 persen
- Khofifah Indar Parawansa: 13,7 persen
- Ridwan Kamil: 8,1 persen
- Sandiaga Salahuddin Uno: 4,1 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono: 2,7 persen
- Andika Perkasa: 2,0 persen
- Puan Maharani: 2,0 persen
- Airlangga Hartarto: 0,5 persen
- Tidak tau/tidak jawab: 12,2 persen
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto