tirto.id - Ibadah tarawih memiliki beberapa pilihan jumlah rakaat yang akan dijalankan dalam setiap malamnya. Salat tarawih berapa rakaat menurut dalil sesuai sunah?
Tarawih adalah salat sunah yang dikerjakan malam hari dan hanya di sepanjang bulan Ramadan. Salat ini bagian dari qiyamul lail. Hukumnya adalah sunah muakad sehingga umat Islam sangat dianjurkan bisa ambil bagian untuk menjalankannya.
Salat tarawih dapat dikerjakan sendirian (munfarid), namun lebih utama didirikan bersama imam secara berjamaah setelah salat isya. Jumlah rakaat pun dapat memilih antara 11 rakaat atau 23 rakaat, sudah termasuk dengan salat witir sebagai penutup.
Dalil Hadis Salat Tarawih 11 Rakaat dengan Witir
Jumlah rakaat shalat tarawih sebanyak 11 rakaat bermakna pengerjaan salat tersebut terbagi menjadi 8 rakaat salat tarawih dan 3 rakaat salat witir. Keduanya dilakukan dalam satu waktu. Setelah salat tarawih selesai, dilanjutkan dengan salat witir sebagai penutup.
Dalil shalat tarawih dikerjakan 11 rakaat merujuk pada hadis yang diceritakan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha. Hadisnya sebagai berikut:
"Dari Abu Salamah Ibn ‘Abd ar-Rahman (diriwayatkan) bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai bagaimana shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di bulan Ramadan.
Aisyah menjawab: 'Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah melakukan shalat sunah di bulan Ramadan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat tiga rakaat’,” (HR Bukhari dan Muslim)
Menurut hadis tersebut, pengerjaan salat tarawih 11 rakaat dilakukan dengan menjalankan salat 4 rakaat sekali salam sebanyak dua kali (tarawih), lalu diakhiri salat 3 rakaat sekali salam (witir). Dengan demikian, formasi pengerjaan salat tarawih 11 rakaat adalah 4-4-3 rakaat.
Di sisi lain, boleh pula mengerjakannya dengan formasi 2-2-2-2-2-1. Pada formasi ini, salat tarawih dikerjakan dua rakaat sekali salam sebanyak lima kali. Selanjutnya, salat diakhiri dengan witir 1 rakaat sekali salam.
Cara mengerjakan salat tarawih 2 rakaat sekali salam juga didasarkan pada sebuah hadis saat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mendirikan salat malam. Hadis tersebut yaitu:
"Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid al-Juhany bahwa ia mengamati shalat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada sebuah malam. Nabi shalat 2 rakaat khafifatain, lalu beliau shalat 2 rakaat panjang-panjang, kemudian shalat 2 rakaat yang kurang panjang dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, dan beliau melakukan witir (satu rakaat). Demikianlah (shalat) 13 rakaat.” (HR. Muslim).
Dalil Hadis Salat Tarawih 23 Rakaat dengan Witir
Dasar untuk pengerjaan jumlah rakaat shalat tarawih 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat, dimulai pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Dalam Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan karya Ma'ruf Khozin disebutkan, terdapat empat tabiin yang meriwayatkan tarawih dilakukan 20 rakaat, yaitu Said bin Yazid, Yazid bin Rauman, Yahya bin Said al-Qathan, dan Abdul Aziz bin Rafi'.
Dalilnya bukan hadis tapi merujuk pada atsar. Misalnya Abdul Aziz bin Rafi' menyebutkan, "Ubay bin Ka’b menjadi imam (shalat) tarawih di bulan Ramadan di Madinah sebanyak 20 rakaat dan witir 3 rakaat”.
Sementara itu, Said bin Yazid menyampaikan, "Umar (bin Khattab) mengumpulkan umat Islam di bulan Ramadhan dengan Imam Ubay bin Ka’b dan Tamim al-Dari, dengan 21 rakaat (atau 23 rakaat dalam riwayat lain). Mereka membaca ayat-ayat ratusan. Baru selesai ketika menjelang subuh”.
Imam at-Tirmidzi berkata, "Mayoritas ulama mengikuti riwayat Umar, Ali, dan sahabat Rasulullah yang lainnya sebanyak 20 rakaat. Ini adalah pendapat al-Tsauri, Abdullah bin Mubarak, dan asy-Syafii. Asy-Syafii berkata, 'Seperti ini yang saya jumpai di negeri kami, Mekkah. Umat Islam salat 20 rakaat'.” (Sunan at-Tirmidzi 3/169)
Adapun cara mengerjakan salat tarawih 23 rakaat, umumnya menerapkan formasi 2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-3. Salat tersebut dikerjakan 2 rakaat sekali salam sebanyak 10 kali, lalu ditambah salat witir 3 rakaat sekali salam.
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Ibnu Azis