Menuju konten utama

Setnov: Saat Golkar Jadi Oposisi Elektabilitas Turun 7,5%

Dalam konteks politik Indonesia, Golkar tetap akan bersama pemerintah dan tidak akan menjadi oposisi.

Setnov: Saat Golkar Jadi Oposisi Elektabilitas Turun 7,5%
Setya Novanto (kanan) bersama pengurus Partai Golkar. Tirto/Andrey Gromico.

tirto.id - Partai Golkar menargetkan dapat memenangkan sekitar 60 persen dari pilkada serentak yang akan diselenggarakan di 101 daerah pada 15 Februari 2017. Selain itu, dalam konteks politik Indonesia, Golkar tetap akan bersama pemerintah dan tidak akan menjadi oposisi.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto atau Setnov mengungkap target dan posisi politik Partai Golkar tersebut ketika membuka acara Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspinas) VI Kosgoro 1957 Tahun 2016, di Jakarta, Rabu (9/11) malam.

Novanto mengakui Partai Golkar tidak memiliki bakat sebagai oposisi, karena dalam perjalanan panjang sejarahnya Partai Golkar selalu berada bersama Pemerintah.

"Usai pemilu legislatif 2014 ketika Partai Golkar mengambil posisi di luar Pemerintah, malah menjadi berantakan. Elektabilitasnya turun menjadi 7,5 persen," katanya.

Partai Golkar pada rapat pimpinan nasional (Rapimnas) I di Jakarta, pada Juli 2016, juga memutuskan mendukung Joko Widodo sebagai calon Presiden pada 2019.

"Pertimbangannya, popularitas dan elektabilitas Presiden Jokowi sangat tinggi," katanya.

Novanto juga mengakui setelah menyatakan mendukung Pemerintah dan mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden pada 2019, saat ini elektabilitas Partai Golkar sudah naik menjadi 16 persen.

Menurut dia, elektabilitas Partai Golkar ini berpengaruh pada pilkada serentak tahun 2017.

Oleh karena itu setelah dirinya terpilih menjadi ketua umum pada Munaslub Partai Golkar di Bali pada Mei lalu langsung bekerja cepat melakukan konsolidasi kader di internal partai dan melakukan pembenahan struktur organisasi di semua tingkatan menjadi satu kepengurusan sehingga menjadi lebih solid.

"Saya melakukan lobi kepada kepada Pak Aburizal Bakrie dan Pak Agung Laksono," katanya.

Novanto menambahkan, dalam 100 hari kerjanya sebagai ketua umum, dirinya sudah hadir untuk melakukan konsolidasi di seluruh provinsi di Indonesia. Menurutnya menghadapi Pilkada serentak tahun 2017 Partai Golkar harus menghadapinya dengan persiapan yang maksimal.

"Sebagai ketua umum saya terus melakukan konsolidasi kader di internal partai dan terus mendorong dukungan pada pilkada serentak 2017 agar maksimal," kata Setya Novanto seperti dikutip Antara.

Baca juga artikel terkait PILKADA SERENTAK 2017 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH