Menuju konten utama

Serangan Gajah Liar Tewaskan Dua Warga Tanggamus Lampung

Serangan gajah liar menewaskan dua warga di Tanggamus Lampung.

Serangan Gajah Liar Tewaskan Dua Warga Tanggamus Lampung
Sejumlah Gajah Sumatera jinak berada di Pusat Konservasi Gajah Riau di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Minggu (11/3). ANTARA FOTO/FB Anggoro

tirto.id - Dua orang pasangan suami istri Nasrudin (65) dan Suadah (60) warga asal Tanjung Jati, Way Kerap, Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung dilaporkan meninggal dunia akibat serangan gajah liar.

Kepala Bidang Teknis Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) membenarkan suami dari Saudah itu telah meninggal dunia.

"Informasi yang kami terima, suami almarhumah Saudah yaitu Nastudin meninggal dalam perawatan di Puskesmas Sukaraja, Semaka, Kabupaten Tanggamus, diduga terkena serangan jantung," katanya pula.

Namun, dia berjanji akan langsung mengecek ke lokasi, untuk memastikan bahwa Nasrudin memang meninggal karena sakit, bukan akibat serangan gajah liar seperti dialami istrinya Saudah.

"Kami sedang menuju lokasi untuk memastikannya," kata Ismanto pula.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung-Bengkulu saat dihubungi belum memberikan penjelasan yang diminta terkait peristiwa dua warga meninggal dunia dimaksud.

Sebelumnya, Saudah ditemukan meninggal di kebun Tanjakan Mayit areal Hutan Produksi Terbatas (HPT) Pemerihan, Kecamatan Bengkunat Belimbing, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Rabu (15/8) dini hari. Dia menjadi korban serangan gajah liar yang masuk ke kebunnya.

Menurut informasi dari lokasi kejadian, tim patroli dari Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan pihak terkait telah melakukan evakuasi jasad korban amukan gajah liar itu.

Jenazah korban sudah dibawa keluarganya untuk dimakamkan di Tanjung Jati, Way Kerap, Semaka, Kabupaten Tanggamus.

"Menurut informasi kejadian kawanan gajah liar itu melewati gubuk yang didiami korban bersama keluarganya pada pukul 01.30 WIB, Rabu dini hari tadi," kata Firdaus, staf WCS-IP di sana.

Kronologis kejadian, pada pukul 02.30 WIB, Eka (30) asal Sumbersari, menantu Nasrudin (suami korban) telah melapor ke kantor Balai TNBBS Resort Pemerihan bahwa ada kejadian konflik gajah yang berada di Kebun Tanjakan Mayit di areal Hutan Produksi Terbatas (HPT) Pemerihan, Bengkunat Belimbing, Pesisir Barat.

Setelah Eka melapor, tim langsung menuju ke lokasi. Sampai di tempat kejadian, tim sudah mendapati Nasrudin (65) warga asal Tanjung Jati, Way Kerap, Semaka, Kabupaten Tanggamus sudah berada di luar gubuk, dan istrinya Saudah sudah tergeletak di jalan khusus sepeda motor dengan kondisi meninggal dunia.

Keluarga meminta agar korban segera dibawa keluar karena posisi kawanan gajah liar masih berada di sekitar area TKP. Evakuasi korban dilakukan adalah tim gabungan, yaitu Sumin, Parman (TNBBS), Bayu Eka Saputra, Dedi (WCS), Usman Hadi Bio (YABI), Saprudin, Nurdin dan Umar Yani (Dinas Kehutanan Pesisir Barat).

Jenazah dibawa ke Tanjung Jati, Way Kerap, Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Beberapa waktu lalu, konflik gajah liar juga terjadi di Kabupaten Tanggamus, Lampung, dengan warga di sekitar kawasan kebun yang juga ditinggali pemukim dan penggarap lahannya, telah menewaskan seorang perempuan lanjut usia dengan kondisi tubuh mengenaskan.

Tim terpadu penanganan konflik satwa liar dengan warga di Provinsi Lampung telah berupaya untuk menangani dan mengatasi konflik serupa agar dapat diantisipasi dan tidak sampai menimbulkan korban lagi.

Saat ini populasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar pada habitatnya di kawasan hutan di Sumatera, termasuk dalam kawasan hutan tropis di Lampung kian terancam, sehingga perlu upaya bersama untuk menyelamatkan dan melestarikannya, termasuk segera mengatasi konflik dengan warga sekitar hutan yang masih terus terjadi.

Baca juga artikel terkait SERANGAN GAJAH LIAR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Agung DH