Menuju konten utama

Semen Padang Kelola Sampah Laut jadi Minyak Jelantah

Program ini diharapkan dapat mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah dimulai dari rumah.

Semen Padang Kelola Sampah Laut jadi Minyak Jelantah
Warga melintas di antara tumpukan sampah laut di pesisir Pantai Gampong Jawa, Banda Aceh, Aceh, Rabu (2/6/2021). ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/wsj.

tirto.id - PT Semen Padang, anak usaha BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menciptakan inovasi baru dalam pengelolaan sampah laut. Salah satunya melalui program ekonomi sirkular lewat nabuang sarok.

"Program ini diharapkan dapat mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah dimulai dari rumah, untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh sampah," kata Corporate Secretary PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Vita Mahreyni dalam keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).

Sejak diluncurkan pada Juli 2022, program nabung sarok mengumpulkan sampah sebanyak 61 ton serta 505 minyak jelantah dari hasil pemilahan dan pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat dan disetorkan ke Semen Padang.

Untuk memotivasi masyarakat berpartisipasi aktif dalam program tersebut, Semen Padang menyediakan skema reward berupa poin dari pengumpulan sampah yang dapat ditukarkan dengan hadiah menarik.

Adapun jenis sampah yang dapat disetorkan meliputi sampah plastik, kayu, kertas, hingga minyak jelantah. Sampah-sampah itu nantinya akan diproses menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara di pabrik PT Semen Padang.

Penerapan prinsip ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah domestik dapat memberikan nilai tambah dan manfaat berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, baik dari sisi lingkungan, sosial dan ekonomi.

Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB), Saiyo Sakato Kota Padang Abadi mengatakan program nabuang sarok tidak hanya membantu dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Dia menilai KUB Saiyo Sakato secara rutin mengumpulkan sampah di Pantai Padang. Setiap bulannya, sekitar 500 kg sampah dikumpulkan yang mayoritas sampah plastik, batok kelapa, dan ranting pohon.

"Yang membuat saya tertarik, karena bank sampah kita di nabuang sarok dihitung poin. Bisa ditukar dengan alat tangkap atau peralatan rumah tangga. Jadi, selain lingkungan jadi bersih, juga ada tambahan penghasilan," ujarnya.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan berkolaborasi dengan Semen Padang dalam mengatasi masalah sampah laut yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Program Pengelolaan Sampah di Wilayah Laut dan Pesisir Kota Padang Melalui Aplikasi nabuang sarok di Kota Batam, Kepri, Rabu (10/5/2023).

Penandatanganan PKS dilakukan oleh Direktur Utama Semen Padang Asri Mukhtar dan Direktur Jenderal PRL Victor Gustaaf Manoppo yang disaksikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad, dan Direktur Utama SIG Donny Arsal.

Baca juga artikel terkait DAMPAK SAMPAH atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin