tirto.id - Salah satu musibah paling parah di dunia adalah tragedi Chernobyl, ledakan reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina yang di masa itu masih di bawah naungan Uni Soviet. Tragedi Chernobyl terjadi pada 1986 menewaskan 28 korban secara langsung dan ratusan ribu penduduk Chernobyl harus mengungsi. Lantas, bagaimana sejarah tragedi Chernobyl di Ukraina? Bagaimana kronologi, sebab, dan dampaknya di masa tersebut?
Pembangunan reaktor nuklir di Chernobyl dimotori oleh Viktor Bryukhanov, salah seorang ahli mekanik nuklir terbaik Uni Soviet di masa itu. Bryukhanov dipanggil oleh Kementerian Energi dan Kelistrikan untuk membangun megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai tonggak pencapaian Uni Soviet.
Terdapat beberapa reaktor nuklir dibangun Uni Soviet di bawah pimpinan Bryukhanov, termasuk yang berada di Pripyat, Chernobyl. Rencananya, enam reaktor akan dibangun, mulai dari 1977, 1978, 1981, dan 1983 yang masing-masing reaktornya bermuatan 1.000 megawatt. Tinggal dua lagi sebelum perencanaan Chernobyl sebagai pusat PLTN nuklir komplit sesuai target.
Akan tetapi, salah satu reaktor yang diberi kode reaktor nomor 4 belum juga selesai dikerjakan, padahal waktu sudah lewat 4 tahun. Jenis reaktor nuklir yang terlambat itu adalah Reaktor Bolshoy Moshchnosti Kanalnyy (RBMK), sebagaimana dicatat Terra Pitta dalam Catastrophe: A Guide to World’s Worst Industrial Disasters (2015)
Ketika reaktor itu mati mendadak, ia harus segera didinginkan dengan air dalam reaktor agar mesin tidak rusak. Masalahnya, proses pendinginan itu tidak memuaskan. Meskipun Chernobyl memiliki tiga generator cadangan untuk memompa air pendingin, namun dibutuhkan tenaga mesin turbin sebelum generator berfungsi selama 60-75 detik.
Para mekanik Chernobyl ingin agar mesin turbin memiliki ketahanan stabil untuk terus berputar agar reaktor nuklir dapat segera dingin setelah dimatikan. Akan tetapi, meskipun uji coba sudah dilakukan selama empat tahun, tidak juga diperoleh hasil diinginkan.
Uji coba pamungkas yang malah menghancurkan Chernobyl dilakukan pada 26 April 1986. Saat itu, Bryukhanov tidak berada di lokasi, ia menyerahkan tanggung jawab percobaan kepada Deputi Kepala Teknisi Anatoly Stepanovich Dyatlov dan Kepala Teknisi Nicholai Fomin.
Ketika tes dilakukan, tenaga reaktor hanya 200 megawatt, padahal untuk melakukan tes minimal harus 700 megawatt. Namun, Fomin tetap percaya diri meneruskan proyek tersebut.
Meskipun teknisi senior Leonid Toptunov dan Kepala Piket Pekerja Alexander Akimov menolak untuk meneruskan tes, Dyatlov naik pitam. Ia merasa bahwa penundaan tes, apalagi sudah mogok selama 4 tahun, akan berpengaruh buruk pada karirnya.
Jika tes tak segera dilakukan, Dyatlov mengancam akan memecat dua pekerjanya tersebut.
Ketika tes percobaan dimulai, neraka Chernobyl pun dimulai. Karena kekurangan tenaga listrik untuk memompa air ke dalam reaktor, akibatnya panas berlebih pun muncul di reaktor nomor 4 Chernobyl.
Daya reaktor kemudian melonjak hingga 33 ribu megawatt termal, 11 kali lebih kuat daripada biasanya. Akibatnya, saluran bahan bakar dalam reaktor pecah, termasuk pipa air yang seharusnya mendinginkan reaktor. Suhu panas setinggi 3000 derajat celsius pun menyebar, tak mampu lagi dibendung reaktor nomor 4.
Atap reaktor seberat 1.000 ton meledak dan menunjukkan penampakan inti reaktor. Sebagian adalah batang grafit dari reaktor. Sebagian lagi adalah material yang sudah terpapar radioaktif.
Material itu semua tersebar di atap. Satu ledakan belum cukup. Dua atau tiga detik kemudian, ledakan kedua menyusul dengan 700 ton material grafit dengan kandungan radioaktif. Bukan hanya asap hitam yang keluar, tapi cahaya biru juga memancar ke udara.
Kebakaran hebat karena ledakan reaktor nuklir itu berlangsung selama seminggu penuh, melepaskan debu partikel radioaktif ke udara. Saat itu Dyatlov, Akimov, serta beberapa orang di Chernobyl mungkin sadar betapa kacaunya perbuatan mereka.
Sejarah mencatat, tragedi Chernobyl merupakan salah satu bentuk keteledoran manusia (human error) yang menghancurkan ratusan ribu kehidupan masyarakat di Chernobyl, Ukraina.
Dampak Tragedi Chernobyl
Selepas ledakan itu, radiasi parah menguar ke segala penjuru. Saking tingginya radiasi nuklir, alat pengukur radiasi bahkan tidak bisa memperkirakan berapa mikrorontgen radiasi sudah menyebar.
Tragedi Chernobyl karena paparan radiasi menewaskan 31 orang dalam tiga bulan sejak ledakan reaktor nuklir 4, seperti Dyatlov, Akimov, dan Toptunov. Hanya Fomin yang selamat. Diperkirakan juga, 4.000 hingga 90.000 orang yang sempat terkena radiasi berefek jangka panjang menurunkan kesehatan mereka dan meninggal karena paparan radiasi tersebut.
Tidak hanya itu, laporan BBC mencatat bahwa 600.000 orang terpapar radiasi. Sumber lain menyatakan 893.00. 0rang. Orang-orang itu dikenal sebagai liquidators dan memperoleh dukungan pemerintah hingga sekarang.
Akibat tragedi Chernobyl, 350.000 orang harus mengungsi. Selain itu, radiasi nuklir juga mencapai jarak 200.000 kilometer persegi hingga Belarusia, Rusia, dan Eropa. Selama 200.000 tahun ke depan, Chernobyl diprediksi sebagai kawasan yang tak layak ditinggali karena radiasi nuklir yang parah.
Editor: Iswara N Raditya