Menuju konten utama

Sejarah Lahirnya IDI: Link Twibbon Peringatan Hari Dokter Nasional

Peringatan Hari Dokter Nasional terkait erat dengan sejarah lahirnya Ikatan Dokter Indonesia atau IDI.

Sejarah Lahirnya IDI: Link Twibbon Peringatan Hari Dokter Nasional
Ilustrasi dokter. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Hari Dokter Nasional merupakan salah satu hari bersejarah dalam dunia kedokteran Indonesia yang diperingati setiap tanggal 24 Oktober. Peringatan Hari Dokter Nasional terkait erat dengan sejarah lahirnya Ikatan Dokter Indonesia atau IDI.

Peringatan Hari Dokter Nasional dalam dua tahun terakhir sangat bermakna karena masih dalam situasi pandemi virus Corona atau COVID-19. Para dokter dan tenaga kesehatan (nakes) berdiri di garda depan dalam upaya menangani kasus-kasus COVID-19 di berbagai daerah di tanah air.

Tidak sedikit dokter atau tenaga kesehatan yang berkorban nyawa akibat COVID-19. WHO memperkirakan ada sekitar 80 ribu hingga 180 orang nakes di seluruh dunia yang meninggal dunia karena COVID-19 pada periode Januari 2020 hingga Mei 2021, 2 ribu di antaranya dari Indonesia.

Sejarah Hari Dokter Nasional

IDI diresmikan tanggal 24 Oktober 1950, namun cikal-bakalnya sudah ada sejak zaman Hindia Belanda atau jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia yang terwujud pada 17 Agustus 1945.

Di masa Hindia Belanda, dokter-dokter pribumi membentuk Vereniging van Indische Artsen pada 1911 yang kemudian berganti nama menjadi Vereniging van Indonesische Genesjkundigen (VIG) pada 1926.

Dikutip dari situs resmi IDI, perubahan nama ini dilandasi gerakan politik untuk menggugah rasa nasionalisme bagi para dokter tanah air masa itu. Menurut Bahder Djohan, Sekretaris Jenderal VIG pertama, tujuan VIG ialah menyuarakan pendapat dokter.

Pada masa itu, persoalan pokok yang dihadapi adalah mempersamakan kedudukan antara dokter pribumi dengan dokter Belanda dari segi kualitasnya. Dokter pribumi dianggap sebagai dokter kelas dua dan jarang mendapat perhatian dari pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Di masa pendudukan Jepang yang berlangsung sejak 1942, VIG dibubarkan pada 1943. Pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia kemudian membentuk Jawa Hokokai atau Himpunan Pengabdi Warga.

Organisasi ini didapuk sebagai bentuk mobilisasi barang demi kepentingan perang. Di dalamnya terdapat himpunan profesi, salah satunya adalah Jawa Izi Hokokai atau Himpunan Kebaktian Dokter untuk membantu kebutuhan medis pasukan Jepang yang saat itu terlibat di Perang Dunia Kedua melawan Sekutu.

Sejarah Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Setelah Jepang kalah perang dan Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, situasi politik dan keamanan tanah air belum stabil lantaran terlibat dalam rangkaian peperangan dan diplomasi seiring kembalinya Belanda. Periode ini disebut sebagai masa Revolusi Fisik atau masa Perang Mempertahankan Kemerdekaan yang berlangsung dari 1945 hingga akhir 1949.

Usai pengakuan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia pada akhir 1949, atas usul Dr. Seno Sastromidjojo, Perkumpulan Thabib Nusantara (Perthabin) dan Perkumpulan Dokter Indonesia, yang sebelumnya sudah dibentuk, mengadakan pertemuan.

Rapat gabungan tersebut dilakukan tanggal 30 Juli 1950 untuk membentuk panitia penyelenggara Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI). Muktamar ini ditujukan untuk mendirikan suatu wadah sebagai representasi dokter Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Selanjutnya, disepakati mengadakan Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) yang pertama pada 22-25 September 1950. Pada muktamar inilah IDI dicetuskan dan terpilihlah Sarwono Prawirohardjo sebagai Ketua Umum IDI pertama.

Peresmian IDI kemudian disahkan tanggal 24 Oktober 1950 secara legal di depan notaris R. Kadiman. Kantor pertama IDI berada di sebuah gedung yang terletak di Jalan Sam Ratulangi Jakarta. Sejak saat itu, IDI terus eksis dan berkembang hingga saat ini.

Link Twibbon Hari Dokter Nasional

Kelahiran IDI tidak lepas dari usaha kalangan dokter di tanah air untuk memperjuangkan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Untuk itu, patut bagi masyarakat Indonesia agar turut memperingatinya sebagai bentuk apresiasi bagi usaha para dokter dan tenaga medis, apalagi dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Cara merayakan Hari Dokter Nasional salah satunya adalah dengan membuat twibbon di media sosial. Twibbon merupakan gambar latar belakang yang disematkan pada foto profil media sosial. Berikut terdapat beberapa twibbon perayaan Hari Dokter Nasional yang dapat diunduh secara gratis:

  • Twibbon karya Lutfi-Edukasi Grafis (klik di sini)
  • Twibbon karya Michael S. (klik di sini)
  • Twibbon karya Reviewstechnologiku.tech (klik di sini)
  • Twibbon karya Sisca Dwi Yani (klik di sini)
  • Twibbon karya PKRS RSMR (klik di sini)
  • Twibbon karya Yusko Djalius (klik di sini)
  • Twibbon karya Puskesmas Bendosari (klik di sini)
  • Twibbon karya Riyantma Hasananta (klik di sini)
  • Twibbon karya RSU PKU Muhammadiyah Delanggu (klik di sini)
  • Twibbon karya Ikhwan Karyadi (klik di sini)
  • Twibbon karya PKRS RSUD Ciracas (klik di sini)

Baca juga artikel terkait SEJARAH HARI DOKTER NASIONAL atau tulisan lainnya dari Adilan Bill Azmy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Adilan Bill Azmy
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Iswara N Raditya