Menuju konten utama

Satgas Waspadai Lonjakan Kasus COVID 92 Persen 4 Minggu Terakhir

Satuan COVID-19 menyatakan kasus Corona mengalami lonjakan kasus mingguan secara nasional mencapai 92 persen dalam 4 minggu terakhir.

Satgas Waspadai Lonjakan Kasus COVID 92 Persen 4 Minggu Terakhir
Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Prof Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/1/2021). (FOTO/Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Negara)

tirto.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyatakan kasus COVID-19 mengalami lonjakan kasus mingguan secara nasional mencapai 92 persen dalam 4 minggu terakhir. Hal ini dinilai tidak boleh dibiarkan lebih lanjut.

"Ini adalah kenaikan yang sangat tajam dan tidak dapat ditoleransi," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (23/6/2021).

Berdasarkan data per tanggal 20 Juni 2021, keenam provinsi di Pulau Jawa yang menyumbang kenaikan kasus tertinggi adalah DKI Jakarta meningkat sebesar 387 persen, dengan total kenaikan 20.634 kasus.

Menyusul peringkat kedua Jawa Barat meningkat sebesar 115 persen, dengan total kenaikan 8.382 kasus; Jawa Tengah meningkat sebesar 105 persen, dengan total kenaikan 5.896 kasus; Jawa Timur meningkat 174 persen dengan total kenaikan 2.852 kasus; DI Yogyakarta meningkat sebesar 197 persen, dengan total 2.583 kasus; dan Banten meningkat sebesar 189 persen, dengan total 967 kasus.

Selain itu, keterisian tempat tidur COVID-19 di tingkat nasional mengalami kenaikan signifikan. Wiku menambahkan, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) 5 dari 6 provinsi sudah lebih dari 80 persen per tanggal 21 Juni 2021. Satgas juga menyoroti minimnya posko yang berpotensi menghambat penanganan COVID-19 demi mencapai tujuan PPKM mikro.

Dalam data yang disajikan, BOR Jakarta sudah tembus 86,26 persen dengan posko hanya 34 persen; Jawa Barat 86,36 persen dengan posko hanya 53 persen; Jawa Tengah 86,16 persen dengan posko sebesar 55 persen; Yogyakarta 83,39 persen dengan posko 72 persen; Banten 82,77 persen dengan posko 31 persen; dan Jawa Timur 66,67 persen dengan posko 40 persen.

“Apabila posko sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah memastikan seluruh tugas dan fungsi dari posko tersebut dijalankan dengan baik oleh setiap unsur-unsur yang terkait. Ingat COVID-19 berpacu dengan waktu dan jaminannya adalah nyawa sehingga apabila seluruh Pemerintah Daerah dapat melakukan langkah antisipatif sedini mungkin, hal tersebut dapat menjadi penyelamat banyak nyawa,” kata Wiku.

Lonjakan kasus COVID-19 atau virus Corona usai Idulfitri masih terus terjadi, per 22 Juni 2021 penambahan kasus positif COVID-19 mencapai 13.668. Sementara penambahan kasus meninggal mencapai 335 kasus.

Penambahan kasus per 22 Juni, meski tak lebih tinggi dari hari kemarin yang memecahkan rekor tertinggi sebanyak 14.536 kasus baru, angkanya masih cenderung tinggi sejak terjadi tren kenaikan usai Idulfitri.

Tambahan kasus ini berdasarkan data yang masuk ke pemerintah pusat secara bertahap hingga Selasa siang, baik melalui tes real time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Tes Cepat Molekuler (TCM) maupun Antigen terdapat 70.742 orang yang diperiksa sehingga positivity rate sebesar 19,32 persen.

Dari hasil pemeriksaan tersebut penambahan kasus baru menjadikan total kumulatif kasus 2.004.445. Kemudian penambahan 8.375 yang dinyatakan sembuh sehingga total menjadi 1.810.136 kasus sembuh. Sementara itu kasus aktif atau dalam perawatan hari ini bertambah 5.958 sehingga total saat ini ada 152.686. Sedangkan kasus suspek tercatat 124.918 orang.

Baca juga artikel terkait KASUS COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri