Menuju konten utama

Sandiaga: Solusi Penataan PKL Tanah Abang Dirumuskan Pekan Ini

Pemprov DKI Jakarta akan merumuskan konsep penataan PKL Tanah Abang pada pekan ini. Tapi, solusi itu masih bersifat sementara.

Sandiaga: Solusi Penataan PKL Tanah Abang Dirumuskan Pekan Ini
Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di trotoar di sekitar kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (25/10/2017). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan solusi sementara mengenai konsep penataan PKL di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, akan diumumkan pada pekan ini.

Menurut dia, penataan kawasan tersebut sangat mendesak lantaran banyaknya aduan warga melalui Jakarta Smart City. Apalagi, sejumlah trotoar di Tanah Abang juga telah banyak diokupasi oleh para PKL dan parkir liar.

"Salah satu yang banyak dikeluhkan oleh rekan-rekan yang aktif di media sosial adalah PKL," ujar dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017).

Untuk itu, ia mengaku telah menginstruksikan Satuan Kinerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait seperti Dishub, Satpol-PP serta Jakarta Smart City, untuk menghimpun data yang akan dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan.

"Kami akan sosialisasikan hari Jumat (3 November 2017). Nanti finalisasinya dengan data dari Jakarta Smart City terkait pergerakan traffic juga pergerakan dari manusia yang ada di Stasiun Tanah Abang,” kata Sandi.

Di sisi lain, Sandi mengatakan bahwa solusi permanen juga akan terus dipikirkan oleh berbagai pihak. Namun, kajiannya butuh waktu lebih lama lantaran masih perlu mempertimbangkan banyak aspek mulai dari sosial maupun ekonomi.

Terlebih, ada banyak saran dan masuk ke Pemprov terkait masalah kemacetan di Tanah Abang. Salah satunya, kata dia, untuk memakai sebagian lahan stasiun PT Kereta Api Indonesia (KAI) Tanah Abang sebagai tempat parkir dan membangun gedung baru.

Menurut anggota Dinas Perhubungan (Dishub) yang bertugas di Kecamatan Tanah Abang, M Imam, ketidakteraturan jalan sepanjang Pasar Tanah Abang tidak hanya disebabkan oleh pedagang kaki lima (PKL) atau angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang parkir sembarangan, melainkan juga penyeberang jalan.

Imam mengatakan kemacetan terutama terjadi setiap Senin dan Kamis karena adanya pasar tasik di sepanjang trotoar Pasar Tanah Abang. Pasar tasik merupakan pasar yang penjual dan produknya berasal dari Tasikmalaya, Bandung, dan Garut dan sudah hadir sejak lima tahun lalu.

Namun, menurut Imam kemacetan terjadi pada jam-jam tertentu dan itu pun tidak terlalu lama. "Kemacetan yang terjadi ini tidak lama dari sebelumnya. Mulai dari jam sibuk pekerja sampai di bawah jam sembilan siang, setelahnya kembali lancar," katanya.

Baca juga artikel terkait PENATAAN TANAH ABANG atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom