Menuju konten utama
Periksa Fakta

Salah, Bantuan Wifi Gratis Mengatasnamakan Program BAKTI

Pihak BAKTI Komdigi memastikan informasi soal pendaftaran wifi gratis yang tersebar di media sosial adalah hoaks.

Salah, Bantuan Wifi Gratis Mengatasnamakan Program BAKTI
Header Periksa Fakta Wifi Gratis BAKTI. tirto.id/Fuad

tirto.id - Berbagai informasi mengenai program pemerintah kerap tersebar di media sosial. Sayangnya tidak semua informasi tersebut bisa dipercaya.

Tirto menemukan sebuah unggahan mencurigakan soal halaman pendaftaran layanan wifi gratis dari program BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

"BANTUAN INTERNET WIFI GRATIS DARI BAKTI KOMINFO Pendaftaran gratis klik link di bawah ini," begitu tulis unggahan akun "Wifi Gratis" pada 18 Januari 2025 lalu (arsip).

Foto Periksa Fakta Wifi Gratis BAKTI

Foto Periksa Fakta Wifi Gratis BAKTI. foto/hotline periksa fakta tirto

Unggahan tersebut masih menggunakan nama Kominfo yang sudah berubah menjadi nama Komdigi.

Di bagian bawah teks, terdapat sebuah poster dengan sebuah foto dan keterangan yang mengarahkan pengguna untuk mengakses sebuah tautan di bagian akhir unggahan.

Sampai dengan Kamis (20/2/2025), unggahan tersebut telah mengumpulkan 139 tanda suka, 41 komentar, dan dua kali dibagikan ulang. Kami juga menemukan unggahan serupa tersebar di Facebook, yakni ini (arsip), ini (arsip), dan ini (arsip). Di Instagram, ada juga akun yang menyebarkan narasi serupa pada 28 Januari 2025 (arsip).

Lantas, bagaimana faktanya? Apakah benar ada halaman pendaftaran wifi gratis sebagai bagian dari program BAKTI Komdigi?

Pemeriksaan Fakta

Kami mencoba mengakses tautan yang ada di bagian akhir unggahan. Namun, tautan dengan alamat berupa kombinasi angka tersebut mengarahkan ke situs lain yang mencurigakan.

Tidak hanya meminta data pribadi seperti nama lengkap, usia, jenis kelamin, dan nomor akun aplikasi Telegram aktif, situs tersebut juga menggunakan bahasa yang tidak konsisten. Hal ini membuat kredibilitas akun tersebut patut dipertanyakan.

Kami juga mencoba melakukan pemindaian akun tersebut dengan menggunakan perangkat URLScan.io. Hasilnya diketahui kalau situs tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan situs Komdigi yang memiliki program BAKTI.

Modus seperti ini biasanya digunakan untuk menjebak orang yang mengakses situs agar memberikan data pribadinya. Modus seperti ini biasa disebut dengan skema phising.

Hasil penelusuran Tirto menunjukkan BAKTI Komdigi memang punya program penyebaran akses internet gratis. Program ini ada di bawah layanan PASTI BAKTI, atau Permohonan Akses Telekomunikasi dan Informasi (PASTI) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).

"Sistem Informasi untuk pengajuan permohonan dan monitoring proses usulan Akses Internet, BTS, Relokasi dan Ubah bandwidth secara digital," begitu tulis Komdigi dalam halaman penjelasan mengenai PASTI BAKTI.

Di halaman tersebut, dijelaskan kalau yang bisa mendaftar untuk mendapat layanan internet gratis ini adalah pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga. Terdapat juga beberapa persyaratan untuk membuat pengajuan, seperti lokasi yang adalah fasilitas publik, tetapi susah sinyal atau tidak ada internet mandiri.

Kami juga menemukan bantahan resmi dari akun BAKTI Komdigi. Kementerian menyebut kalau narasi yang beredar di Facebook tidak benar adanya. Kementerian juga telah memberi stempel hoaks pada unggahan dan akun Facebook yang menyebarkan narasi ini.

"Waspada penipuan! BAKTI Komdigi tidak pernah meminta data pribadi melalui tautan apa pun. Pengajuan akses internet gratis hanya lewat aplikasi PASTI," begitu tulis keterangan resmi dari akun resmi (bercentang biru) BAKTI Komdigi.

Tirto juga mencoba melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) terhadap gambar yang ada dalam poster. Hasilnya menunjukkan foto tersebut adalah kejadian pada 21 November 2024 lalu. Orang dalam foto adalah Anggota Komisi I DPR RI, Gavriel Novanto, yang melakukan peninjauan akses internet BAKTI Komdigi di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. Pengadaan akses internet di wilayah tersebut diberikan lewat beberapa fasilitas publik seperti sekolah dan puskesmas.

Sebelumnya, Tirto juga menemukan informasi soal program pemerintah lain, seperti pendaftaran Cek Kesehatan Gratis, penerima LPG 3 kg, serta bansos PKH ibu hamil, yang beredar di media sosial. Informasi-informasi tersebut terbukti sebagai hoaks.

Kesimpulan

Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan tautan pendaftaran wifi gratis dari BAKTI Komdigi yang tersebar di Facebook bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Akun serta tautan yang menyebarkan formulir pendaftaran tersebut tidak terkait dengan situs resmi Komdigi. Akun resmi BAKTI Komdigi juga telah menegaskan informasi ini sebagai hoaks. Kementerian menegaskan, mereka tidak pernah meminta data pribadi. Selain itu, pengajuan akses internet gratis hanya bisa melalui aplikasi PASTI.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].

Baca juga artikel terkait KOMINFO atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - News
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty