Indeks Kominfo

Denda tersebut merupakan akumulasi dari Surat Teguran Kedua diterbitkan pada 20 September 2025 hingga saat ini belum dibayar dan sesuai undang-undang.

Komdigi menyoroti maraknya paparan konten negatif seperti iklan judi online yang berseliweran kian marak di media sosial.

Pemilihan medium bioskop karena mampu menghadirkan pengalaman visual dan audio yang kuat sehingga pesan pembangunan dan kebijakan pemerintah dapat diterima.

Melalui program Media Talks, Komdigi bersama Dewan Pers mewadahi diskusi bagi para jurnalis bersama pakar membahas masa depan jurnalisme di era AI.

Dalam kasus judol yang melibatkan pegawai Kominfo ini terdapat empat klaster. Simak selengkapnya.

Beralih ke platform lain yang menyediakan fitur live serupa TikTok tak menjamin penjualan laris.

Angga menekankan bahwa negara hadir untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk ruang digital.

Alwin bertekad untuk tidak mengulangi kesalahannya apabila telah selesai menjalani proses hukum.

Dalam pleidoinya, Abindra mengaku tidak memiliki wewenang untuk melakukan pemblokiran terhadap situs judol.

Adriana mengaku sama sekali tidak menyesal karena telah meyakinkan suaminya yang juga terdakwa, Zulkarnaen Apriliantony, memberi keterangan apa adanya.

Muchlis dianggap dirugikan dalam persidangan kasus judol Komdigi ini lantaran Yongki belum ditangkap.

Tiga klaster terdakwa yang ditunda antara lain terdakwa dari klaster koordinator, klaster eks pegawai, dan klaster TPPU.

Terdakwa kasus pengamanan website judol di Kominfo, Muchlis, mengaku ditinggal istri usai ditangkap karena terlibat dalam kasus ini.

Delapan terdakwa kasus pengamanan website judi online di Kominfo klaster agen judol, meminta majelis hakim menajtuhkan vonis ringan.

Perpres terkait pedoman penggunaan artificial intelligence (AI) ditargetkan akan rampung September mendatang.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, menjamin transfer data dari Indonesia ke AS sesuai mekanisme yang diatur dalam UU PDP.

Terdakwa Deden Imadudin dituntut 9 tahun penjara sementara Riko, Syamsul, dan Yudha dituntut 8,5 tahun penjara dan 3 terdakwa lain dituntut 7 tahun penjara.

JPU menuntut terdakwa Muchlis dan Harry Affandi dengan hukuman penjara selama 7 tahun sementara 6 terdakwa lain di klaster agen dituntut 6 tahun penjara.

Terdakwa Rajo Emirsyah dituntut 15 tahun penjara sementara rekannya, Darmawati dituntut 12 tahun penjara dan Adriana dituntut 10 tahun penjara.

Zulkarnaen dituntut 9 tahun penjara sementara tiga terdakwa lain, Muhrijan alias Agus, Alwin Jabarti Kiemas, dan Adhi Kismanto, dituntut 8 tahun penjara.