Menuju konten utama

Saham Emiten Rumah Sakit Cuan Usai RUU Kesehatan Disahkan

Sejumlah saham yang dapat diamati usai Rancangan UU Kesehatan disahkan jadi Undang-undang yaitu saham PRDA, SILO, MIKA, hingga HEAL.

Saham Emiten Rumah Sakit Cuan Usai RUU Kesehatan Disahkan
Pasien anak bermain puzzle yang dibagikan gratis di Rumah Sakit Siloam ASRI, Jakarta, Sabtu (22/7). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Pemerintah dan DPR resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Kesehatan (RUU Kesehatan) dalam sidang paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/7/2023) kemarin. Pengesahan ini membawa angin segar bagi emiten-emiten sektor kesehatan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Algo Research menuturkan, dengan adanya pengesahan tersebut kesehatan masih menjadi salah satu sektor yang unggul di pasar modal karena sifatnya yang defensif di tengah tantangan ekonomi global. Sentimen positif seperti kenaikan tarif INA-CBG untuk BPJS Kesehatan, keuntungan dari program COB BPJS dapat membawa potensi profitabilitas rumah sakit

"Momentum ini cukup tinggi bagi investor terutama karena belum banyak yang masuk ke dalam sektor ini. Namun demikian, berhati-hatilah terhadap likuiditas karena sektor ini berkapitalisasi kecil, dan cobalah kelola risiko penurunan dengan baik," tulis Algo Research, dikutip Rabu (12/7/2023).

Sejumlah saham yang dapat diamati antara lain PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), hingga PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).

PRDA dipandang memiliki return on equity (ROE) yang cukup tinggi sebesar 17 persen, dengan laju pertumbuhan laba yang mentereng, dengan kas-net yang besar. Sementara itu, PER dan EV/EBITDAnya juga berlipat masing-masing sebesar 12x dan 6x.

"Ini tetap menarik dibanding kompetitornya," tulis riset Algo.

Kondisi neraca yang solid memungkinkan PRDA untuk membiayai ekspansi secara organik atau untuk melakukan investasi di bidang teknologi kesehatan. Perusahaan akan mendapat manfaat dari peningkatan penetrasi layanan kesehatan via digital di mana pasarnya diperkirakan akan tumbuh sebesar kurang lebih 60-65 persen selama 3 tahun ke depan.

Sementara itu, saham Siloam (SILO) menjadi pilihan setelah performa keuangan tahun 2022 mengalahkan ekspektasi konsensus. Namun, sahamnya masih tidak likuid dan bisa mempersulit perdagangan terutama bagi investor institusional.

Selanjutnya, saham RS Mitra Keluarga (MIKA) merupakan pilihan teraman dengan prospek pertumbuhan yang baik di kisaran 14 hingga 16 persen pada 2023/2024. Posisi neraca kas yang kuat, dan saham cukup likuid untuk investor institusional. Namun, saham tersebut adalah yang paling mahal dibandingkan dengan kompetitornya sehingga mungkin tidak semenarik valuasinya.

HEAL dinilai masih mahal dibandingkan dengan valuasi historisnya. Namun, saham ini cukup sensitif terhadap sentimen tarif yang lebih tinggi mengingat kontribusi BPJS di perusahaan. Ini seharusnya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi daripada para kompetitornya.

Baca juga artikel terkait RUU KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin