Menuju konten utama

Rupiah Terus Melemah, Airlangga: Fundamental Ekonomi Kita Kuat

Masyarakat diminta tidak perlu khawatir terkait efek pelemahan rupiah.

Rupiah Terus Melemah, Airlangga: Fundamental Ekonomi Kita Kuat
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kolese, Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2024). tirto.id/ M. Irfan Al Amin

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menuturkan pelemahan nilai tukar rupiah yang saat ini menembus Rp16.450 per dolar Amerika Serikat (AS) diakibatkan karena tingkat suku bunga the Fed dan perekonomian AS yang relatif baik sehingga menekan kurs di berbagai negara, termasuk rupiah.

"Tentu kita melihat ini akibat dari tingkat suku bunga di Amerika Serikat, terkait kebijakan terhadap perekonomian Amerika Serikat yang relatif baik," ungkap Airlangga saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Lebih lanjut, dia menuturkan fundamental perekonomian di Tanah Air masih kuat meski adanya tren pelemahan kurs. Masyarakat pun diminta tidak perlu khawatir terkait efek pelemahan rupiah.

"Secara fundamental Indonesia kuat, kita lihat pertumbuhan (ekonomi) kita relatif tinggi di 5,11 persen, inflasi rendah di 2,8 persen, kemudian dari segi neraca perdagangan surplus," ujar Airlangga.

Sementara itu, dia menepis kabar terkait transisi pemerintahan baru dapat menimbulkan ketidakpastian ekonomi. Dia menuturkan semua kebijakan masih dibahas dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF).

"Pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara masih dibahas di DPR," kata Airlangga.

Sementara itu, Airlangga pun optimistis kenaikan peringkat daya saing Indonesia dapat mempercepat pembangunan dan pemulihan ekonomi nasional. Diharapkan juga secara fundamental indeks keyakinan konsumen mulai membaik.

"Dari daya saing relatif tinggi, dari IMD loncat 7 peringkat dari 34 ke 27, bahkan kita lebih tinggi dari berbagai negara," ungkap Airlangga.

"Yang paling penting buat kita adalah investasi harus kita genjot ke depan, devisa hasil ekspor kita dorong dan kita minta ke para pengusaha yang masih punya devisa di luar negeri untuk dimasukan di dalam negeri," tambah Airlangga.

Baca juga artikel terkait PELEMAHAN RUPIAH atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin