Menuju konten utama

Rumah Terduga Teroris yang Dibekuk Densus 88 Dikerumuni Warga

Dua orang terduga teroris yang menghuni rumah tersebut adalah WW alias Abu Afif dan BST alias Abu Ibrohim.

Rumah Terduga Teroris yang Dibekuk Densus 88 Dikerumuni Warga
(Ilustrasi) Tim Densus 88 Anti Teror melakukan penjagaan saat berlangsung penggeledahan di rumah terduga teroris berinisial ARD di Dukuh Segodo, Desa Karang, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (15/8). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

tirto.id - Aksi penangkapan terduga teroris yang dilakukan oleh Densus 88 menjadi tontonan warga setempat, mereka mengerumuni rumah tempat kejadian penangkapan.

"Dari pagi sampai siang warga berkerumun mau lihat penangkapan teroris. Kami semua terkejut karena tersangkanya masih tetangga juga," kata seorang warga, Rozita Rossi kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (24/10/2017).

Rumah yang dikerumuni oleh warga itu adalah kediaman dua tersangka teroris yang digerebek di Perumahan Pandau Permai Jl. Giam XII RT.03 RW.15 Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, Riau.

Rozita mengatakan dua orang tersangka yang menghuni rumah tersebut adalah WW alias Abu Afif dan BST alias Abu Ibrohim, keduanya belum lama tinggal di perumahan itu.

"Mereka baru lima bulan tinggal di rumah itu, dan kurang bergaul dengan warga lainnya jadi saya tidak tahu kerja dia sebenarnya apa," kata Rozita.

Densus 88 Anti Teror Polri pada Selasa (24/10) membekuk empat terduga teroris di Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sekitar pukul 06.00 WIB.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru membenarkan kabar itu. Menurut dia terduga teroris yang dibekuk di daerah Pandau, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar ada dua yakni WW dan AI di jalan. Lalu Densus meringkus satu orang lagi pukul 08.00 WIB inisial YH di daerah Tangkerang, Pekanbaru. Satu terduga teroris lagi diamankan di Perumahan Taman Griya, Kubang, Kabupaten Kabupaten Kampar inisial H.

"Keempatnya ini adalah bagian anggota Jamaah Anshor Daulah. Terduga pertama WW adalah Amir atau pimpinannya," ujar Guntur.

Dari hasil interogasi awal, para terduga teroris itu menyampaikan akan melakukan eksekusi dengan tindakan penyerangan ke kantor polisi. Diantaranya ke pos-pos polisi, kantor kepolisian sektor, kepolisian resor ataupun Polda Riau yang ada di Pekanbaru.

Sementara itu barang bukti yang diamankan ada beberapa telepon seluler, buku tabungan, dan buku-buku ajaran agama. Lalu dari penggeledahan di rumah salah satu terduga ada beberapa senjata seperti samurai dan panah beserta busurnya.

Guntur menambahkan bahwa informasinya merupakan jaringan dari teroris yang ditangkap di Jambi beberapa waktu lalu. Pasalnya empat yang diamankan juga belajar merakit dan membuat bom di Jambi.

"Saat ini masih diinterogasi di Polda dan selanjutnya akan dibawa ke Jakarta. Lamanya pengintaian sudah sekitar enam bulan," ucapnya.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto