tirto.id - Hari Bumi atau Earth Day diperingati pada 22 April setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran manusia dalam menjaga dan melindungi keseimbangan ekosistem yang ada di bumi.
Dalam rangka memperingati Hari Bumi tahun ini, ribuan mitra usaha Gojek dan GoTo Financial telah melakukan transisi ke bisnis ramah lingkungan berkat pelatihan dan edukasi bisnis berkelanjutan GoGreener #DariAksiKecil.
Lewat GoGreener, Gojek menjadi perusahaan pertama di industri sejenis di Indonesia yang berkomitmen menjalankan program ramah lingkungan bagi ekosistem yang berkesinambungan.
Head of Sustainability GoTo, Tanah Sullivan, dalam rilis yang diterima Tirto mengatakan, “Kami sangat senang atas antusiasme lebih dari 1.730 mitra UMKM yang hadir pada rangkaian pelatihan #DariAksiKecil yang dilaksanakan sejak Februari hingga awal April kemarin.”
Ia menambahkan, “Tentunya kami ingin terus memperluas pemahaman dan dampak pentingnya bisnis yang ramah lingkungan terutama UMKM, untuk turut bisa menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan dari hal sederhana yang diharapkan agar dapat membantu perkembangan bisnis mitra usaha.”
Untuk memperluas dampak yang diciptakan dari edukasi ini, Tanah mengungkapkan pihaknya telah merilis eBook #DariAksiKecil yang dapat diunduh oleh mitra usaha Gojek dan GoTo Financial dan publik secara gratis melalui tautan gjk.id/dariaksikecil.
Hal ini disampaikan dalam dalam webinar Hari Bumi yang digelar pada Rabu, (20/4/2022).
Selain edukasi, Gojek dan GoTo Financial juga memfasilitasi mitra usaha dengan program khusus bagi mitra UMKM untuk memilah sampah sambil mendapatkan penghasilan tambahan yang berkolaborasi dengan wirausaha sosial Waste4Change.
Founder & CEO Waste4Change, Bijaksana Junerosano, juga mengungkapkan, “Sebagai startup pengelolaan sampah, Waste4Change merasa sangat terbantu dengan kampanye #DariAksiKecil ini karena kita bisa bersama langsung mengedukasi ribuan mitra Gojek dan GoTo Financial.”
“Apalagi, kekuatan Gojek dan GoTo Financial sangat luar biasa. Saat replikasi kerusakan lingkungan berjalan dengan sangat cepat, gerakan gotong royong seperti ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat dampak positif bagi lingkungan,” tambahnya.
Kampanye ini menjadi bagian dari inisiatif GoGreener yang telah dijalankan ekosistem Gojek sejak tahun 2019 untuk mendorong seluruh bagian ekosistem menjalani hidup yang lebih ramah lingkungan, termasuk mitra usaha.
Sejak pertama diluncurkan, lebih dari 4.000 mitra UMKM di ekosistem Gojek telah mengaktifkan fitur alat makan berbayar untuk mengurangi penggunaan alat makan plastik sekali pakai.
Selain itu, dengan menyediakan opsi struk digital ke konsumen, mitra usaha Gojek dan GoTo Financial berhasil mengurangi penggunaan hingga 1.3 miliar lembar struk fisik. Ini setara dengan 127 kali panjang Pulau Jawa.
Rangkaian program GoGreener pun disambut baik oleh pelanggan. Sebanyak 97% pelanggan GoFood telah memilih untuk tidak menggunakan alat makan plastik dalam pengemasan makanan.
Hal ini menunjukkan progres yang positif menuju gaya hidup yang lebih berkelanjutan yang juga sejalan dengan laporan Katadata Insight Center (KIC) yang dipublikasikan pada Agustus 2019 bertajuk “Katadata Consumer Survey on Sustainability”, sebanyak 60.5% masyarakat membeli produk berkelanjutan atau ramah lingkungan karena ingin melestarikan bumi.
Lebih lanjut mengenai kampanye GoGreener #DariAksiKecil, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves), Nani Hendiarti, mengapresiasi langkah yang dilakukan Gojek dan GoTo Financial serta berharap pihak perusahaan dapat turut serta melakukan sosialisasi dan pendampingan secara berkelanjutan ke ekosistemnya dalam mengelola sampah.
“Indonesia sudah berhasil mengurangi kebocoran sampah dari darat ke laut sebesar 28,5% hingga tahun 2022. Capaian ini sangat menggembirakan karena sudah melebihi nilai 2,6% dari target yang ditetapkan sebelumnya,” tutur Deputi Nani.
Beliau melanjutkan, “Langkah Gojek dalam menyampaikan topik ramah lingkungan dengan cara yang sederhana dan dikaitkan dengan aktivitas sehari-hari penggunanya sangat tepat dilakukan. Isu perubahan iklim harus disosialisasikan dengan cara yang mudah dipahami.”
Sebelumnya, Grup GoTo telah menetapkan tiga komitmen ambisius, the Three Zeros (Tiga Nol), yakni mewujudkan Zero Emissions (Emisi Nol Karbon), Zero Waste (Bebas Sampah), dan Zero Barriers (Bebas Hambatan) pada tahun 2030.
Komitmen tersebut menjadi panduan GoTo dalam membuat semua keputusan bisnis, dan untuk memastikan seluruh aktivitas perusahaan menciptakan manfaat jangka panjang bagi manusia dan bumi.
Adapun Zero Waste berfokus pada pengurangan dan pemrosesan sampah atau limbah dari kegiatan operasional dan ekosistem kami sendiri, melalui kolaborasi dengan penyedia solusi di sisi hulu ke hilir yang dapat mempercepat upaya pemanfaatan kembali (reuse), daur ulang (recycle), dan pengolahan limbah - dimulai dengan plastik sekali pakai.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis