Menuju konten utama

RI Belum Minta Bantuan Tangani COVID, Airlangga: Kita Masih Mampu

Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Republik Indonesia (RI) akan mampu mengatasi persoalan yang terjadi akibat badai lonjakan COVID-19.

RI Belum Minta Bantuan Tangani COVID, Airlangga: Kita Masih Mampu
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto, yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian. foto/https://covid19.go.id/

tirto.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Republik Indonesia (RI) akan mampu mengatasi persoalan yang terjadi akibat lonjakan COVID-19.

Hal itu diungkapkan Airlangga dalam konferensi pers daring, Rabu (7/7/2021) saat menjawab pertanyaan wartawan soal kemungkinan bantuan dari negara lain dalam menangani lonjakan COVID-19.

"Rencana terkait dengan kesiapan kesehatan pemerintah masih percaya bahwa dengan kemampuan nasional kita bisa menyelesaikan berbagai persoalan ini," ujarnya.

Pemerintah Indonesia selama pandemi COVID-19 berlangsung sudah beberapa kali mengirimkan bantuan ke sejumlah negara yang mengalami lonjakam kasus COVID-19. Terbaru Pemerintah RI pada Mei lalu mengirim bantuan oksigen ke India.

Bantuan oksigen tersebut diberikan tatkala India mengalami badai lonjakan COVID-19. Total ada 1.400 tabung oksigen dan 200 oksigen konsentrator yang dikirimkan ke India secara bertahap pada Mei lalu.

"Bantuan kemanusiaan ini sebagai wujud solidaritas bangsa dan rakyat Indonesia kepada India. Bantuan kemanusiaan ini diharapkan dapat membantu India dalam menangani pandemi COVID-19," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Rabu (12/5/2021).

Sebelumnya pada awal pandemi Pemerintah RI juga telah mengirimkan bantuan alat kesehatan ke Cina yang menjadi awal pusat penyebaran COVID-19.

Di Indonesia, lonjakan kasus dalam beberapa pekan terakhir terus terjadi. Pada 6 Juli 2021 penambahan kasus positif COVID-19 mencapai 31.189. Penambahan kasus ini juga diikuti dengan lonjakan kasus aktif dan kematian yang semuanya mencapai rekor tertinggi.

Berdasarkan data yang dipublikasikan Satgas COVID-19, penambahan kasus 6 Juli merupakan rekor tertinggi yang dua hari berturut-turut setelah memecahkan rekor penambahan tertinggi pada hari sebelumnya 5 Juli 2021 yakni 29.745.

Selain itu penambahan kasus kematian juga mengalami lonjakan tajam. Setelah dalam beberapa hari terakhir yang sejak 1 Juli kemarin hampir selalu mencatatkan 500 lebih kematian, kecuali pada tanggal 3 Juli yang sedikit menurun yakni 493 kematian. Pada hari ini melonjak bertambah 728 kematian sehingga total jadi 61.868 kematian.

Kasus aktif juga terus melonjak, pada hari ini mencapai 324.597. Jumlah ini jadi yang tertinggi dalam sehari melewati kasus aktif tertinggi yang pernah tercatat pada hari sebelumnya yakni 309.999.

Baca juga artikel terkait LONJAKAN KASUS COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - News
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Restu Diantina Putri