Menuju konten utama

Ramadan di Burj Khalifa Dubai, Beda Lantai Beda Waktu Berbuka Puasa

Burj Khalifa mempunyai tiga waktu buka puasa.

Ramadan di Burj Khalifa Dubai, Beda Lantai Beda Waktu Berbuka Puasa
Pemandangan malam Pusat Kota Dubai dengan Burj Khalifa. FOTO/iStockphoto

tirto.id -

Umat muslim di Dubai berpuasa dengan durasi 14 jam 39 menit di hari pertama Ramadan. Namun, warga Dubai yang tinggal pada gedung dengan lantai 80 hingga 120 akan menjalani puasa dua menit lebih lama.

Hal ini dikarenakan, makin tinggi suatu tempat, matahari akan terbit lebih cepat dan lebih lambat tenggelam, itu juga berlaku di gedung-gedung pencakar langit di seluruh Uni Emirat Arab.

Neil deGrasse Tyson, fisikawan Amerika dan direktur Hayden Planetarium, juga menunjukkan perubahan waktu antara bagian atas dan bawah Burj Khalifa.

Ketinggian bangunan Burj Khalifa yang dikerjakan selama 6 tahun ini lebih dari 828 meter dan memiliki lebih dari 160 lantai.

Saking tingginya, Burj Khalifa mempunyai tiga waktu buka puasa. Pertama, waktu buka puasa normal sesuai dengan yang berlaku di Dubai, yakni dari lantai dasar sampai lantai 80. Kedua, dari lantai 81 hingga lantai 150, dengan penambahan waktu 2 menit. Dan ketiga dari lantai 151 ke atas, penambahan waktunya tiga menit dari waktu buka puasa normal.

Ini karena setiap ketinggian bertambah 100 meter, waktu magrib juga bertambah 1 menit. Dalam posisi yang semakin tinggi, ufuk terlihat semakin rendah.

“Selama bulan Ramadan, puasa siang hari bagi umat Islam berakhir saat matahari terbenam. Tetapi untuk Burj Khalifa di Dubai, bangunan tertinggi di dunia, matahari terbenam empat menit kemudian di lantai atas daripada di bawah. Penghuni lantai yang lebih tinggi melihat melampaui cakrawala permukaan tanah, lebih jauh di sepanjang kelengkungan Bumi," kata Neil deGrasse Tyson.

Kira-kira, matahari terbenam satu menit kemudian untuk setiap 1,5 kilometer di ketinggian. Jadi penduduk yang tinggal di lantai 121 atau lebih tinggi harus berpuasa tambahan empat menit karena sholat subuh akan dimulai lebih awal dan berbuka puasa akan lebih lambat daripada di permukaan tanah yang normal.

Menara tertinggi di dunia - Burj Khalifa - berdiri di ketinggian total 828 meter. Burj juga dikenal memiliki lantai tertinggi di dunia yang dihuni, yaitu 163 lantai.

"Kita melihat cakrawala di permukaan laut, yang akan diukur pada waktu standar," Hassan Al Hariri, kepala eksekutif Grup Astronomi Dubai mengatakan kepada Gulf News dan dilansir Antara.

“Jika saya pergi di atas gunung, maka pasti saya akan lebih lambat lihat matahari karena ketinggian yang lebih tinggi. Hal yang sama berlaku untuk garis khatulistiwa. Semakin tinggi ke utara Anda pergi, panjang hari lebih lama selama bulan-bulan di musim panas,”jelasnya.

Baca juga artikel terkait RAMADAN 2019

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Ibnu Azis