Meski telah menangkap 11 Napi, Polres Kampar masih terus meningkatkan patroli terpadu serta razia di sejumlah titik guna mempersempit ruang gerak ratusan tahanan maupun Napi yang kini masih berkeliaran.
Peristiwa kaburnya para tahanan itu diduga kuat disebabkan oleh adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan petugas Rutan. Dugaan pungutan liar itu diakui puluhan anggota keluarga tahanan yang kini menunggu kepastian di sekitar Rutan Sialang Bungkuk.
Polda Riau menyatakan hingga Sabtu pagi pukul 10.00 WIB berhasil menangkap 202 tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan Klas IIB Sialang Bungkuk Kota Pekanbaru.
Keluarga tahanan memprotes terkait perlakuan petugas Rutan yang ia anggap tidak manusiawi dalam memperlakukan keluarganya. Masalah ini menjadi pemicu dari kaburnya para tahanan.
Tresnadi menjelaskan Polda Jambi bersiaga untuk mengantisipasi adanya napi yang kabur masuk ke daerah Jambi. Untuk itu, kata dia, kawasan perbatasan Jambi langsung dirazia oleh petugas kepolisian setempat.
Sebanyak 202 tahanan Rutan Pekanbaru yang kabur pada Jumat kemarin berhasil diringkus polisi. Jumlah resmi tahanan yang kabur hingga kini belum dirilis Rutan.
Warga mengkhawatirkan napi yang kabur dari Rutan II B Kota Pekanbaru mengancam keselamatan jiwa mereka. Mereka berharap aparat segera menangkap para tahanan itu.