tirto.id - Adanya pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (Rutan) Sialang Bungkuk Klas IIB Pekanbaru diduga menjadi salah satu penyebab bentroknya antara narapidana dan sipir hingga berujung kaburnya ratusan tahanan pada Jumat (6/5/2017).
Untuk itu, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau berjanji akan menuntaskan adanya dugaan pungutan liar yang terjadi di rumah tahanan.
"Kita lagi lakukan pendalaman (atas dugaan pungutan liar di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk)," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau, Ferdinan Siagian kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu (6/5/2017).
Menurut laporan Antara, peristiwa itu diduga kuat disebabkan sejumlah faktor, salah satunya dugaan pungutan liar yang dilakukan petugas Rutan. Dugaan pungutan liar itu diakui puluhan anggota keluarga tahanan yang kini menunggu kepastian di sekitar Rutan Sialang Bungkuk.
Pungli yang dilakukan pun beragam. Mulai dari tarif untuk pindah ruang tahanan, dimana tahanan yang mampu membayar nominal jutaan hingga puluhan juta rupiah dapat memperoleh ruang yang layak. Serta Pungli saat keluarga membesuk tahanan.
Menanggapi hal itu, Ferdinan mengaku pihaknya akan mendalami adanya dugaan Pungli yang dilakukan petugas Rutan itu. "Kita komit," ujarnya singkat.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengatakan Dirjen Kemenkumham bersama Kanwil Kemenkumham Riau serta jajaran Polda Riau telah bertemu dan menghasilkan empat butir kesepakatan.
"Pertama, para tahanan sepakat untuk bersama-sama membersihkan sel tahanan. Selanjutnya dilakukan perbaikan dapur dan ruang makan," kata Guntur.
Guntur menjelaskan, Kemenkumham juga siap melakukan pergantian petugas jaga Rutan serta kepala Rutan Klas IIB Pekanbaru. "Terakhir seluruh tuntutan tahanan akan diakomodir oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Riau," kata dia.
Polisi Andalkan Insting untuk Tangkap Para Tahanan
Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Kombes Pol Susanto mengatakan sejak insiden kerusuhan dan kaburnya ratusan tahanan di Rutan Sialang Bungkuk pada Jumat (5/5), sampai kini rutan belum mengeluarkan data mengenai jumlah maupun identitas tahanan yang kabur.
Kendati demikian, berdasarkan data terakhir pada pukul 11.00 WIB, jajaran Polda Riau sudah berhasil menangkap kembali 209 tahanan yang kabur.
Selain itu, Susanto juga membeberkan cara mereka meringkus para tahanan. "Kita sebenarnya buta karena tidak ada data tahanan yang kabur. Namun, karena polisi sudah terlatih menangani ini, kita gunakan naluri dan insting," kata Susanto di kompleks Rutan Klas IIB di Jl. Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Sabtu (6/5).
"Insting dari polisi akan bisa melihat tahanan yang kabur itu biasanya mereka panik, tidak pakai sendal, tidak ada KTP. Polisi juga banyak dibantu informasi dari warga," kata Susanto menjelaskan cara kerja polisi dalam memburuh para tahanan.
Kemudian, polisi akan melakukan pengecekan silang kepada pihak rutan dan tahanan yang tidak kabur untuk memastikan yang ditangkap benar tahanan. "Supaya jangan sampai salah tangkap," kata dia.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto