tirto.id - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Andiani mengatakan situasi Gunung Semeru pascaerupsi masih berpotensi membahayakan masyarakat. Saat ini status Semeru masih berada pada Level II atau waspada.
"Potensi bahaya aliran lahar berkaitan dengan musim hujan. Rekaman gempa menunjukan getaran banjir dengan durasi 1.200 titik," ujar Andiani dalam konferensi pers daring, Rabu (15/12/2021).
PVMBG mengimbau agar masyarakat dan para wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak Semeru dan 5 kilometer arah bukaan kawah di selatan tenggara. Serta menjauhi Sungai Besuk Koboan yang masih terdapan endapan bersuhu tinggi.
"Waspadai guguran larva sepanjang sungai-sungai yang berhulu di Semeru," tukasnya.
Menurut pemantauan PVMBG per 14-15 Desember 2021 menunjukan masih terjadi letusan berwarna putih kelabu dengan tinggi 400 meter dari puncak condong ke barat laut. Serta masih terjadi gempa-gempa permukaan, gempa letusan, dan gempa guguran.
"Kami terus memantau jumlah gempa ini secara intensif untuk antisipasi bertambah jarak pijar dan tumpukan material guguran," ujarnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Bayu Septianto