Menuju konten utama

Kondisi Gunung Semeru Hari Ini dan Update Erupsi: Status Waspada

Kondisi Gunung Semeru hari ini dan update erupsi. Status waspada, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 13km dari puncak gunung.

Kondisi Gunung Semeru Hari Ini dan Update Erupsi: Status Waspada
Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/10/2024).ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/tom.

tirto.id - Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dalam 24 jam terakhir. Masyarakat di sekitar kawasan Gunung Semeru diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang.

Erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut telah berlangsung sejak Rabu pagi (25/12/2024). Letusan ini menghasilkan kolom abu setinggi satu kilometer serta luncuran awan panas sejauh dua kilometer ke arah tenggara, tepatnya menuju Besuk Koboan.

Letusan dengan tinggi sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl) pun kembali terjadi pada Rabu malam.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 25 Desember 2024, pukul 20.07 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak," jelas Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, di Lumajang, Rabu (25/12/2024), seperti dikutip dari Antara.

Petugas mencatat Gunung Semeru telah mengalami 16 kali erupsi pada Rabu, mulai pukul 01.00 WIB hingga 20.07 WIB. Tinggi letusan bervariasi antara 500 meter hingga 1.500 meter di atas puncak Semeru (Mahameru).

Erupsi tertinggi terjadi pada pukul 16.48 WIB, ketika kolom letusan menjulang setinggi 1.500 meter di atas puncak Gunung Semeru. Tinggi kolom tersebut mencapai total 5.176 meter di atas permukaan laut.

Kondisi Gunung Semeru Hari Ini

Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur kembali mengalami erupsi hari ini, Kamis (26/12/2024). Erupsi tercatat terjadi pada pagi ini pukul 05.27 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, menjelaskan bahwa erupsi Semeru pagi tadi menghasilkan kolom abu setinggi 1.100 meter atau 1,1 kilometer di atas puncak kawah. Kolom abu tersebut terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang dan bergerak ke arah utara.

Selain itu, tercatat pada pukul 06.19 WIB, erupsi kembali terjadi dengan tinggi kolom abu 1.000 meter di atas puncak. “Hingga kini status Gunung Semeru masih level 2 atau waspada," kata Liswanto dalam keterangan tertulis, Kamis (26/12/2024) dikutip dari detikjatim.

Berkaitan dengan hal tersebut, petugas mengingatkan warga untuk menghindari aktivitas dalam radius 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah merlilis beberapa rekomendasi penting. Salah satunya adalah larangan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak gunung.

Selain itu, masyarakat diminta untuk menghindari aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Area ini berisiko terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar yang bisa mencapai hingga 13 kilometer dari puncak.

Masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap potensi bahaya awan panas, guguran lava, dan lahar hujan yang dapat terjadi di sepanjang aliran sungai atau lembah yang bersumber dari puncak Gunung Semeru.

Imbauan tersebut terutama berlaku di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga artikel terkait ERUPSI GUNUNG SEMERU atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Balqis Fallahnda & Yantina Debora