Menuju konten utama

Gunung Semeru Erupsi, Letuskan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Petugas mencatat, Gunung Semeru mengalami gempa letusan/erupsi lebih dari 50 kali dalam 24 jam terakhir dengan status gunung Level II atau Waspada.

Gunung Semeru Erupsi, Letuskan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter
Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (16/2/2024). ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/aww.

tirto.id - Gunung Semeru kembali mengeluarkan erupsi berupa abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak pada Senin (12/8/2024) pagi.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 12 Agustus 2024, pukul 05.21 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang sebagaimana dikutip Antara, Senin (12/8/2024).

Berdasarkan pemantauan, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur itu mengeluarkan abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 97 detik.

Berdasarkan laporan pengamatan kegempaan dalam 24 jam terakhir sejak Minggu (11/8/2024), Gunung Semeru tercatat mengalami 79 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 mm dan lama gempa 61-162 detik. Kemudian, petugas juga mencatat lima kali gempa guguran dengan amplitudo 3-6 mm dan lama gempa 46-112 detik.

Selanjutnya, petugas juga mencatat 18 kali gempa embusan dengan amplitudo 2-8 mm, tujuh kali harmonik dengan amplitudo 2-5 mm dan lama gempa 103-1216 detik, serta 4 kali gempa tektonik jauh.

Sigit menjelaskan bahwa status Gunung Semeru saat ini masuk Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyarankan masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan km dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, kata Sigit, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

Masyarakat juga diminta untuk tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Selain itu masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga artikel terkait ERUPSI SEMERU

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Andrian Pratama Taher