tirto.id -
Protes di wilayah Palestina telah berlangsung setiap Jumat sejak Presiden AS Donald Trump pada 6 Desember lalu mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan berencana memindahkan Kedutaan Besar AS ke kota tersebut.
Bentrokan meletus setelah salat Jumat, sejalan dengan seruan pemerintah dan faksi Palestina, termasuk Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Partai Fatah, pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di Tepi Barat menyatakan 16 orang Palestina ditembak dan cedera selama bentrokan dengan tentara Israel di Kota Jericho (Ariha), Nablus dan Ramallah, demikian laporan Xinhua.
Di Jalur Gaza, Ashraf Al-Qedra Juru Bicara Kementerian Kesehatan mengatakan 16 orang Palestina ditembak dan cedera selama bentrokan dengan tentara Israel di dekat daerah garis perbatasan antara bagian timur Jalur Gaza dan Israel.
Pada Jumat pagi, ratusan orang Palestina berdemonstrasi di Kota Gaza untuk mendukung Jerusalem dan menentang kebijakan Trump ke arah masalah Palestina dan menentang kebijakan Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah Palestina.
Pengunjukrasa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan anti-Israel dan anti-AS.
Ismail Radwan, seorang pemimpin senior Hamas, mengatakan kepada peserta pertemuan terbuka bahwa tanah Palestina dan Jerusalem buat rakyat Palestina "dan ini adalah janji Tuhan".
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo