tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa (27/12/2022). Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada rentang 6.788 sampai dengaan 6.902.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan, pola gerak IHSG menunjukkan berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya. Potensi kenaikan terbatas masih memungkinkan untuk terjadi menjelang akhir tahun.
"Mengingat capital inflow yang masih tercatat secara year to date yang menunjukkan minat investor asing terhadap pasar modal Indonesia," ujarnya.
Sedangkan kondisi perekonomian yang stabil terlihat dari rilis data perekonomian terlansir juga turut menjadi faktor penunjang kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- AALI
- SMGR
- ICBP
- BMRI
- JSMR
- BSDE
- AKRA
- BBRI
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih turut rekomendasikan saham milik PT. Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Perusahaan bergerak dalam bidang eksplorasi dan perdagangan minyak dan gas bumi itu dibuka dengan buy 294, target price 304, stop loss<286.
"ENRG mencoba rebound dari fase sideways jangka pendek. Indikator stochastic oscillator golden cross di area oversold dan MACD bar histogram melemah terbatas," ujarnya dalam risetnya.
ENRG menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar 150 juta dolar AS atau kisaran Rp2,35 triliun di 2023. Dana tersebut akan dialokasikan untuk menambah produksi minyak 10 persen - 15 persen dari kapasitas tahun ini sebesar 40 ribu barrels of oil equivalent per day (BPOED).
"Kenaikan harga minyak mentah WTI menjadi di level 79,56 dolar AS per barel turut jadi sentimen positif," jelasnya.
Selain ENRG, dia juga rekomendasikan saham milik PT Bank Neo Commerce (BBYB). Menurutnya BBYB masih menarik dikoleksi dengan buy 650, target price 670, dan stop loss <610.
"BBYB mencoba rebound dari fase bearish ditandai dengan pola bullish harami. Potensi rebound juga terlihat dari stochastic oscillator golden cross di area oversold dan MACD bar histogram melemah terbatas," jelasnya.
Bank Indonesia (BI) mencatat Uang Elektronik (UE) di November 2022 tumbuh 12,84 persen YoY menjadi Rp35,3 triliun. Adapun nilai transaksi digital banking meningkat 13,88 persen YoY menjadi Rp4.561,2 triliun turut menjadi katalis positif.
"BBYB memiliki market shares loan sebesar 18 persen dan deposit market shares mencapai 21 persen di Indonesia," jelasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang