Menuju konten utama

Program Beasiswa 1.500 Dosen Vokasi Disiapkan Menristekdikti

Beasiswa tersebut adalah program kursus singkat selama dua bulan di lembaga dalam negeri maupun luar negeri.

Program Beasiswa 1.500 Dosen Vokasi Disiapkan Menristekdikti
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan paparannya saat pertemuan dengan Forum Guru Besar ITB di Bandung, Kamis (22/2/2018). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Dalam rangka meningkatkan lulusan yang berkualitas, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tengah mempersiapkan beasiswa untuk 1.500 dosen vokasi agar bisa mendapatkan sertifikasi kompetensi di bidangnya.

Menrisktekdikti Muhammad Nasir mengatakan, program tersebut ditujukan untuk seluruh dosen vokasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

"Retooling dosen itu kami ingin dorong dosen harus mendapatkan sertifikat kompetensi di bidangnya. Target akan ada 1.500 dosen yang akan kami 'retooling', supaya dosen kita lebih baik," kata Nasir dalam kunjungan kerja ke Politeknik Harapan Bersama Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (5/5/2018).

Nasir menjelaskan program bernama Retooling Kompetensi Vokasi itu adalah program kursus singkat selama dua bulan di lembaga dalam negeri maupun luar negeri untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi yang diakui.

"Kalau ada yang mau retooling di luar negeri kami sediakan anggaran. Para dosen kalau mau ambil sertifikat di Taiwan, di Jerman kami akan biayai. Ini sangat penting untuk peningkatan sumber daya berkualitas," kata Nasir.

Menteri Nasir mengatakan, program itu bertujuan agar dosen-dosen di Indonesia memiliki standar kompetensi dalam memberikan pengajaran pada mahasiswa.

Pasalnya, kata Nasir, apabila dosen memiliki mutu dan kualitas yang baik, maka para mahasiswa yang lulus pun akan memiliki kualitas yang baik pula.

Selain itu, menurut Nasir, program tersebut juga sebagai upaya untuk merevitalisasi pendidikan vokasi yang selama ini terkesan tidak diperhatikan.

Di sisi lain, revitalisasi pendidikan vokasi juga akan menerapkan aturan 50 persen tenaga pengajar pendidikan vokasi berasal dari praktisi di industri dan 50 persen sisanya perguruan tinggi.

Nasir juga menyebut, percontohan sistem perkuliahan dengan skema 3-2-1 juga telah diterapkan, yakni tiga semester perkuliahan di kelas, dua semester praktik di industri, dan satu semester bisa kembali ke kelas atau melanjutkan membuat tugas akhir di industri.

Menteri Nasir menyatakan, sampai saat ini sudah ada 12 politeknik negeri seluruh Indonesia yang menjadi percontohan penerapan sistem perkuliahan 3-2-1 tersebut.

Baca juga artikel terkait BEASISWA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Pendidikan
Reporter: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto