tirto.id - Dukungan DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Kalimantan Selatan kepada pasangan Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) untuk Pilpres 2019 sontak membikin gempar. Drajad Wibowo pun angkat bicara dengan menyebut nama Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam terkait persoalan ini. Siapakah sebenarnya Haji Isam yang juga dikenal sebagai crazy rich Kalsel ini?
Untuk Pilpres 2019 mendatang, PAN memang secara resmi telah menjatuhkan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi). Kabar bahwa sejumlah pengurus PAN Kalsel menyatakan berpihak kepada Jokowi-Ma’ruf tentu saja mengejutkan.
"Saya rasa teman-teman Kalsel perlu menjelaskan terbuka, yaitu tentang bagaimana hubungan mereka dengan Andi Syamsuddin Arsyad. Dia lebih dikenal sebagai Haji Isam, dari Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu,” kata Drajad Wibowo selaku Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, dikutip dari Tempo.co, Senin (30/12/2018).
Drajad memang tidak mengungkap lebih jauh mengenai Haji Isam. Sosok yang satu ini tampaknya sangat berpengaruh di kancah perpolitikan Kalsel. Haji Isam dikenal sebagai pengusaha lokal yang terbilang amat sukses. Ia juga sempat menjadi Ketua Dewan Penasihat PAN Kalsel kendati hanya sebentar sebelum undur diri.
Yang menjadi kejutan, Haji Isam justru menyeberang ke kubu rival. Surat Keputusan Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf tertanggal 19 Agustus 2018 menyebutkan bahwa pemilik PT Jhonlin Group ini menempati posisi sebagai wakil bendahara.
Dikutip dari website resmi PT Jhonlin Agro Mandiri yang menjadi bagian dari PT Jhonlin Group, perusahaan di Kalsel ini merupakan induk dari beberapa unit usaha yang bergerak di berbagai bidang, dari pertambangan, jasa pelabuhan, jasa transportasi udara, bongkar-muat di laut lepas, agro bisnis, jasa keamanan, hingga infrastruktur dan manufaktur.
Majalah Tempo edisi 8 April 2018 pernah mengulas tentang sosok Haji Isam. “Bermula dari sopir truk pengangkut kayu, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam menjelma menjadi pengusaha yang bisnisnya tersebar di sektor darat, laut, dan udara,” ungkap laporan Tempo.
Sumber lain menyebutkan, sebelum meraih sukses, Haji Isam juga bekerja serabutan, dari tukang tebang pohon, buruh muat, hingga tukang ojek. Kini, aset pengusaha berusia 41 tahun ini diperkirakan menembus angka 1 triliun rupiah.
Aset dan kekayaan Haji Isam tersebar di wilayah Kalsel, termasuk rumah mewahnya yang megah bak istana dan berdiri di lahan yang luas, belum lagi koleksi mobil dan harta-benda lainnya. Haji Isam juga membangun sejumlah fasilitas di Kalsel, salah satunya adalah rumah sakit bertaraf internasional bernama Marina Permata Hospital yang dibangun di Tanah Bumbu pada 2014.
Editor: Iswara N Raditya