Menuju konten utama

Presiden Jokowi Tekankan Jangan Ada Anak Putus Sekolah

Presiden Jokowi tidak ingin ada anak putus sekolah sebab persaingan ke depan antarnegara di dunia yang makin ketat, membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh.

Presiden Jokowi Tekankan Jangan Ada Anak Putus Sekolah
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) memberikan pertanyaan berhadiah sepeda, kepada tiga siswa, sesaat setelah membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Ambon, Maluku, Rabu (8/2). ANTARA FOTO/Embong Salampessy.

tirto.id - Menghadapi persaingan antarnegara di dunia ke depan yang semakin ketat diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menekankan agar jangan ada anak Indonesia yang putus sekolah.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyerahkan 3.317 Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMA N 2 Purwokerto, Banyumas, Jumat (16/6/2017).

"Anak-anak tahu bahwa kita sekarang ini, pemerintah ingin semua anak harus sekolah dengan kondisi baik. Yang putus sekolah bisa melanjutkan lewat paket A, paket B, paket C, anak-anak yang lain juga diberikan anggaran diberi dana agar dari SD sampai SMA/K semuanya bisa membiayai sekolah dengan KIP," katanya.

Pada kesempatan itu, dibagikan 3.317 KIP untuk SD, SMP, SMA/SMK, serta paket B dan C.

Dana yang diberikan untuk SD sebesar Rp450 ribu, SMP Rp750 ribu, dan SMA/K Rp1 juta.

"Tahun depan kalau ada anggaran pemerintah berlebih, ditambah," katanya.

Presiden pada kesempatan itu, sekaligus menegaskan bahwa dana dalam program KIP harus diperuntukkan hal-hal menyangkut keperluan sekolah, seperti membeli tas, buku, seragam, dan sepatu.

Ia mengatakan dana tersebut tidak boleh untuk membeli keperluan lain, seperti pulsa.

"Janjian kita, kalau uang di kartu dipakai pulsa dicabut. Janjian ya. Untuk berkaitan sekolah, tidak ada yang lain," katanya.

Presiden sekaligus menyelipkan pesan keberagaman dalam acara yang dihadiri ribuan siswa tersebut.

Ia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan 17.000 pulau, 516 kabupaten/kota, 34 provinsi, 714 suku, dan lebih dari 1.100 bahasa lokal.

"Artinya apa? Kita beragam, bermacam-macam, tetapi kita tetap satu dalam bingkai NKRI. Kita tahu memiliki Pancasila," katanya.

Presiden pun menunjuk beberapa siswa yang bisa melafalkan hapalan Pancasila, lalu melontarkan kuis tentang keberagaman, seperti nama suku dan nama pulau di Indonesia.

Mereka yang bisa menjawab pertanyaan itu mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi.

Aulia, siswa SMA Ajibarang, merupakan salah satu siswa yang berhasil menjawab pertanyaan tentang nama-nama pulau yang disampaikan Presiden.

Setelah berhasil menjawab seluruh pertanyaan, dia pun mendapatkan hadiah sepeda.

Aulia sempat meminta Presiden atau Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berkenan hadir ke sekolahnya untuk memberikan motivasi kepada teman-temannya.

"Gini aja, Aulia wakili ajalah. Wakili saya menyampaikan ke teman-teman, sampaikan salam dan semangat belajar ke teman-teman," kata Presiden kepada Aulia, seperti diberitakan Antara.

Presiden kemudian kembali menegaskan bahwa anak-anak harus belajar dengan baik karena persaingan ke depan, dalam 10-30 tahun mendatang, akan makin ketat.

"Jadi persiapkan diri dengan baik, tapi jangan lupa ibadah, sembahyang, jangan lupa olahraga, agar tubuh sehat," kata Presiden.

Pada kesempatan itu, ribuan siswa hadir di lapangan SMA N 2 Purwokerto.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN PRESIDEN atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri