tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tertekan pada sesi perdagangan pagi ini, Selasa (5/7/2022). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.589 sampai dengan 6.888.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah di zona merah pada sesi perdagangan Senin kemarin. Indeks berada di level 6.639 (-2,28 persen) dari penutupan perdagangan sebelumnya.
"Saat ini IHSG berpotensi tertekan," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan, pola pergerakan IHSG saat ini masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang terlihat belum akan berakhir. Hal ini terjadi karena minimnya sentimen baik dari luar maupun dalam negeri belum memberikan warna terhadap pola gerak IHSG.
Sedangkan penantian terhadap rilis data kinerja emiten masih membuat investor wait and see dalam menyikapi pola gerak IHSG. Sehingga saat ini IHSG berpotensi mengalami tekanan.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah :
- ASII
- TLKM
- BBRI
- ICBP
- JSMR
- UNVR
- TBIG
- BBCA
- GGRM
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun rekomendasikan saham milik MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk dengan target price 2.780 – 2.820, entry level 2.660 – 2.700, dan stop loss 2.630.
"Mengalami koreksi dan bertahan di sekitar level support," ujarnya.
Selain MIKA, Dennies juga rekomendasikan saham milik CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. CPIN menurutnya masih menarik dicermati dengan target price 6.000 – 6.100, entry level 5.750 - 5.850, dan stop loss 5.675.
"Mengalami koreksi dan bertahan di sekitar level support dengan rentang pelemahan yang sudah terbatas," pungkasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang