tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (22/9/2022). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 7.123 sampai dengan 7.273.
"Hari ini IHSG berpotensi melemah," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
Dia mengatakan, saat ini IHSG terlihat masih berada dalam fase konsolidasi wajar dengan pola tekanan yang masih tergolong besar. Sedangkan jelang rilis data perekonomian tingkat suku bunga disinyalir belum akan mengalami perubahan.
Namun momentum koreksi wajar yang terdapat dalam pola gerak IHSG saat ini, masih dapat dimanfaatkan oleh investor. Terutama bagi investor jangka menengah maupun panjang untuk melakukan akumulasi pembelian.
"Mengingat dalam rentang jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend," ujarnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah :
- TBIG
- BINA
- INDF
- GGRM
- HMSP
- UNVR
- JSMR
- BBNI
- ICBP
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun rekomendasikan WIIM Wismilak Internasional Makmur Tbk dengan target price 790 - 820, entry level 700 - 720, dan stop loss 685.
"Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan kenaikan volume berpotensi melanjutkan penguatan, uji resistance terdekat," imbuhnya.
Selain WIIM, Dennies juga rekomendasikan saham milik RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Menurutnya KRAS menarik dicermati dengan target price 630 - 650 entry level 590 - 610, dan stop loss 575.
"Mengalami koreksi dengan volume tinggi, uji support," pungkasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang