Menuju konten utama

Polusi Udara Dapat Sebabkan Matinya 75 Persen Sel Sperma

Terpapar polusi udara perkotaan secara berkala selama tiga bulan berturut-turut bisa menyebabkan matinya 75 persen sel sperma.

Polusi Udara Dapat Sebabkan Matinya 75 Persen Sel Sperma
Sejumlah pelajar sekolah dasar menggunakan masker saat melintasi di Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (10/9). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang.

tirto.id - Sebuah penelitian menunjukkan, menghirup karbon monoksida bisa mematikan sel sperma. Lebih lanjut dalam penelitian itu disebutkan, terpapar polusi udara perkotaan secara berkala selama tiga bulan berturut-turut bisa menyebabkan matinya 75 persen sel sperma.

"Kita ada penelitian dulu, polisi yang mengatur lalu lintas di perempatan terpapar karbon monoksida dalam tiga bulan, 75 persen spermanya mati. Makanya sekarang polisi pakai masker," kata Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Dr dr Didi Danukusumo Sp.OG di Jakarta.

Selain karena polusi udara, matinya sel sperma juga bisa terjadi akibat kondisi yang terpapar panas berlebih pada testis, demikian yang dikutip dari Antara, Kamis (6/4/2017).

Didi mencontohkan kondisi testis dengan suhu tinggi bisa disebabkan oleh pemakaian celana berlapis-lapis, mengendarai kendaraan dengan paparan panas pada testis, atau kondisi saat memasak yang terpapar panas dari kompor.

"Laki-laki yang suka masak, testisnya terpapar panas kompor, spermanya kena kompor itu bisa menyebabkan kelainan, jadi kelainan bawaan pada bayi," tutur Didi.

Dia menekankan kondisi sulit hamil tidak hanya karena faktor kelainan dari wanita itu sendiri, namun juga ada faktor kelainan dari laki-laki. "Yang salah bukan hanya wanita saja," tegas Didi.

Didi menjelaskan persentase tidak terjadinya kehamilan 40 persen berasal dari wanita, 40 persen dari pria, dan 20 persen sisanya faktor bersama.

"Kualitas, bentuk, dan gerakan sperma juga sangat mempengaruhi dalam terjadinya pembuahan," kata Didi.

Adapun faktor dari perempuan ialah faktor organik seperti ada saluran telur yang buntu, ada benjolan di rahim berupa kista atau myom yang menyebabkan keguguran terus menerus, faktor indung telur yang tidak matang, dan kemungkinan perjalanan sperma terganggu karena muara rahim buntu.

"Wanita dan laki-laki umur 25-35 tahun yang berhubungan intim seminggu tiga kali, 90 persen akan hamil pada tahun pertama. Ada 10 persen lainnya yang belum beruntung," jelas Didi.

Baca juga artikel terkait POLUSI UDARA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari