tirto.id - Polisi menggandeng Basarnas untuk mencari mobil milik Brigjen (Purn) TNI Hendrawan Ostevan yang ditemukan mengapung di perairan Marunda, Jakarta Utara (Jakut), Jumat (10/1/2025). Mobil tersebut diduga berada di dalam perairan Marunda karena diyakini terjun bersama dengan korban.
Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardy Marasabessy, mengungkap bahwa keberadaan mobil yang masuk ke dalam perairan terlihat di kamera CCTV. Korban pun terlihat mengendarai mobil itu seorang diri.
“Nyebur. CCTV terakhir yang terlihat korban dari, dari beberapa CCTV yang kita dapatkan, nyetir sendiri. Belum ditemukan (mobilnya), tapi CCTV yang menunjukkan bahwa mobil tersebut terjun ke laut sudah kita dapatkan,” ucap Ressa di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025).
Ressa pun mengungkap jejak perjalanan korban dari pemeriksaan pihak keluarga. Berdasar data perjalanan, korban terekam berangkat dari rumahnya menuju Tangerang.
Dari analisa kamera ETLE, kata dia, korban berputar-putar di daerah Bogor, Jawa Barat, ke kawasan Senen, Jakarta Pusat, dan berakhir di Marunda.
“Yang pasti sekarang pencarian mobil. Melibatkan tim dari basarnas untuk mencari mobil. Untuk fakta-fakta lainnya masih kita lakukan pendalaman, masih jauh,” ujar Ressa.
Diketahui, polisi mengungkap salah satu hasil visum dari jasad purnawirawan TNI Hendrawan Ostevan yang ditemukan mengapung di perairan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Jasad Hendrawan itu ditemukan mengapung oleh nelayan dan petugas patroli Polair pada Jumat (10/1/2025).
"Benar, tidak ditemukan (luka pada jasad)," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam saat dikonfirmasi reporter Tirto, Rabu (15/1/2025).
Di sisi lain, Kapuspen TNI, Mayjen Hariyanto, mengungkapkan, CCTV sekitar lokasi telah dilakukan pengecekan. Dalam rekaman CCTV, terlihat Hendrawan mengendarai mobilnya satu hari sebelum jasadnya ditemukan mengapung.
"Berdasarkan pantauan CCTV, kendaraan korban tampak masuk ke dermaga pada Kamis (9/1/2025) dini hari," ungkap Hariyanto.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher