tirto.id - Polda Metro Jaya mengungkap modus para pemilik travel gelap dalam menggaet penumpang jelang masa mudik lebaran. Hal itu diketahui setelah berbagai travel gelap ditindak jajaran Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya.
"Jadi memang travel gelap ini, mereka operasionalnya itu kebanyakan melalui grup chat. Jadi, WhatsApp, mengumpulkan dulu para penumpang, kemudian dari media sosial. Nah, nanti janjian di suatu tempat," kata Wadirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).
Argo mengatakan bahwa para travel gelap itu tidak memiliki badan usaha dalam beroperasi, melainkan secara individu. Oleh karena itu, dalam penindakan travel gelap ini, jajaran Direktorat Siber Polda Metro Jaya juga turut dilibatkan.
"Kami akan pantau melalui tim cyber yang ada di Direktorat Siber terkait peredaran travel gelap. Ya mudah-mudahan berkurang," ujar dia.
Argo mengakui, sejauh ini jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya sudah melakukan penindakan dalam Operasi Cipta Kondisi. Namun, dia tidak merinci berapa jumlah travel gelap yang telah disita.
"Karena memang jumlahnya sangat berkurang jauh dan kita tentunya tetap optimalkan melalui sarana edukasi, menggunakan tilang elektronik, dan tentunya kesadaran masyarakat," ucap Argo.
Diketahui, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menindak 100 travel gelap selama pelaksanaan Operasi Keselamatan Jaya 2025. Penindakan travel gelap itu dalam rangka menjelang arus mudik 2025.
"Polda Metro Jaya sudah mengamankan kurang lebih hampir 100 kendaraan travel yang diduga gelap. Jadi travel yang tidak ada izinnya mengangkut penumpang dan tidak di-cover asuransi," ujar Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, Senin (17/2/2025).
Dia menyebut, dari 100 travel yang ditindak, tak dipungkiri ada yang memiliki rekam jejak pernah terlibat kecelakaan pada 2024. Dari kecelakaan itu, terdapat 11 korban luka-luka.
"Berdasarkan hasil evaluasi tahun lalu bahwa travel tersebut telah terjadi kecelakaan di KM 5-8," kata dia.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher