tirto.id - Saman merupakan tari tradisional masyarakat Gayo atau suku Gayo yang mendiami Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Tenggara, dan masyarakat Gayo yang berada di Kabupaten Aceh Timur (daerah Lukup atau Serbejadi).
Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah) dan ditarikan oleh laki-laki. Tari Saman mengandung pendidikan keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.
Tata penyajian Saman dapat dibedakan atas dua jenis, yakni tata penyajian pergelaran tanpa bertanding (hanya sebagai pertunjukan) dan tata penyajian bertanding yang disebut Saman jalu.
Tari Saman pertunjukan biasanya ditampilkan pada acara tertentu, seperti resepsi kenegaraan, Pekan Seni Aceh, misi kesenian ke luar negeri atau acara lainnya yang sifatnya sangat formal dan protokoler.
Fungsi Pola Lantai dalam Tari Tradisional
Mengutip modulMari Menari Bersama (2018), ada dua jenis desain garis dalam pola lantai tari tradisional, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Pada desain garis lurus memberikan kesan sederhana tapi kuat.
Garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-garis yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan.
Garis melingkar atau melengkung memberi kesan lembut tetapi juga.manis, sedangkan garis menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis atau kuat.
Pola lantai pada tari tradisional memiliki fungsi, antara lain:
- Memperkuat atau memperjelas gerakan-gerakan dari peranan tertentu.
- Membantu memberikan tekanan atau kekuatan pada suatu tokoh tertentu yang ditonjolkan.
- Menghidupkan karakteristik gerak dari keseluruhan pertunjukan tari.
- Membentuk komposisi, menyesuaikan tari dengan bentuk ruang pertunjukan.
- Untuk memperindah suatu tarian.
Pola Lantai dalam Tari Saman
Gerakan tari saman juga tergolong sulit sehingga dibutuhkan konsentrasi tinggi serta latihan yang sering untuk bisa menguasainya dengan baik. Tari saman menggunakan pola lantai vertikal, horizontal, diagonal dan garis lengkung.
1. Pola lantai horizontal
Pola lantai garis lurus yang sejajar secara horizontal pada Tari Saman dapat dilihat dari pandangan penonton.
Pola lantai ini menempatkan posisi penari duduk bersimpuh. Berat badan ditumpukan pada kedua kaki yang terlipat. Penari merapat hingga bahu saling bersentuhan.
Pola ruang pada tari Saman juga terbatas pada level, yakni ketinggian posisi badan. Dari posisi duduk bersimpuh berubah ke posisi berdiri diatas lutut, yang merupakan level yang paling tinggi.
Sedang level yang paling rendah adalah apabila penari membungkukkan badan ke depan sampai sekitar 90 derajat dengan badan sejajar dengan kedua paha, atau membalik ke belakang, sampai sekitar 60 derajat.
2. Pola lantai vertikal
Selain horizontal, Tari Saman juga memiliki pola lantai vertikal. Pada pola ini, penari membentuk garis lurus dari depan ke belakang.
Pola lantai ini memiliki makna yang dalam pada tiap gerakan Tari Saman, yakni menunjukkan hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta.
3. Pola lantai diagonal
Pola lantai Tari Saman satu ini memberi posisi bagi penari untuk membentuk barisan yang lurus dan agak menyudut ke kanan atau ke kiri. Pola lantai ini juga memiliki makna yang dalam yakni, kesan kekuatan bersama yang dinamis.
4. Pola garis melengkung
Pola lantai garis lengkung dalam Tari Saman memberi posisi kepada penari untuk berbaris membentuk barisan yang melengkung.
Pola garis melengkung ini memiliki beberapa tipe pola, diantaranya garis lingkaran, lengkung ular, dan angka delapan.
Pola Tari Saman ini memiliki makna tentang kelenturan atau bisa dikatakan tiap gerakannya melambangkan kesan lemah lembut dan memiliki keserasian.