Menuju konten utama

PKS Minta Megawati Turun Tangan Atasi Polemik Kepala BRIN

PKS ingin Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dicopot dari jabatannya karena gagal mengembangkan lembaga riset negara tersebut.

PKS Minta Megawati Turun Tangan Atasi Polemik Kepala BRIN
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan kata sambutan saat meninjau progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Bali, Senin (16/1/2023).ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.

tirto.id - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto meminta Megawati Soekarnoputri turun tangan menyelesaikan masalah di internal Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Menurut Mulyanto, suara Megawati teramat penting untuk menentukan masa depan organisasi riset milik negara itu, apalagi dia menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah.

"Kini saatnya Ketua Dewan Pengarah BRIN, Ibu Mega mengambil sikap tegas untuk mengusulkan kepada Presiden Jokowi soal penggantian Kepala BRIN," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis pada Selasa (7/2/2023).

Dirinya berpendapat, suara Megawati selain didengar oleh Jokowi, juga akan menjadi panduan bagi para peneliti di BRIN dalam melaksanakan riset.

Oleh karenanya, dia menyarankan Megawati dapat turun dan berdialog dengan para peneliti, perekayasa, para tokoh iptek, serta para sesepuh pembangunan iptek nasional untuk menyerap aspirasi mereka.

"Kita tidak ingin BRIN yang menjadi lembaga sentral bagi pembangunan riset dan inovasi nasional ini oleng dan terpuruk, karena tidak terkelola dan terkonsolidasikan dengan baik," ujarnya.

Selain itu, menurut Mulyanto, peran Ketua Dewan Pengarah BRIN sangat vital dalam kondisi sekarang ini untuk menyelamatkan bangunan riset dan teknologi nasional.

"Sebelum terlambat dan kadung ambruknya sendi-sendi kelembagaan iptek tersebut," tegasnya.

Sebelumnya, Komisi VII DPR RI merekomendasikan pemberhentian Ketua BRIN Laksana Tri Handoko karena dianggap gagal menjalankan tugas.

Handoko dinilai tidak berhasil menjalankan proses penggabungan lembaga riset pemerintah. Akibatnya kegiatan riset nasional tidak berjalan sebagaimana mestinya.

BRIN juga dinilai gagal karena terdapat selisih laporan penggunaan anggaran yang diterima DPR dengan yang beredar di media. Hal ini menandakan ada upaya Kepala BRIN menutupi potensi kerugian negara.

Baca juga artikel terkait BRIN atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky